Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah "Hyena", Para Pria yang Dibayar untuk Berhubungan Seks dengan Anak-anak

Kompas.com - 24/07/2016, 12:26 WIB

Menurut Claude Boucher, seorang pastor Katolik keturunan Perancis yang tinggal di Malawi selama 50 tahun yang juga berprofesi sebagai antropolog, ritual ini sudah ada sejak beberapa abad lalu.

Tradisi ini berasal dari kepercayaan kuno bahwa anak-anak butuh dialihkan ke ‘babak’ kedewasaan dengan tindakan seksual.

Di masa lampau, ketika remaja perempuan baru mencapai masa pubertasnya di usia 15 atau 16 tahun, hal ini akan dilakukan calon suami mereka.

Sekarang ritual itu lebih mungkin dilakukan seorang pekerja seks alias seorang hyena, dan tidak ada rasa malu yang melekat terhadap tindakan itu.

Boucher menunjukkan usaha-usaha untuk mengubah tradisi ini ditolak di daerah-daerah terpencil, meski Kristen sudah masuk di daerah itu lebih dari seabad lamanya.

Di sebagian besar negara ini khususnya di area yang dekat dengan kota Blantyre dan Lilongwe– ‘pembersihan seksual’ jarang sekali dilakukan.

Di kawasan Dedza di wilayah tengah Malawi, hyena hanya dipakai untuk menerima janda atau wanita mandul masuk komunitas.

Namun, seorang perempuan kepala suku Theresa Kachindamoto telah menggelar perjuangan menentang tradisi ini sebagai prioritas pribadinya.

Dia berusaha membangkitkan kepala-kepala daerah lainnya untuk membuat usaha serupa.

Di beberapa kawasan seperti Mangochi di bagian timur, upacara adat diadaptasi untuk menggantikan seks dengan mengurapi si anak gadis.

Sementara di Nsanje, hanya ada sedikit usaha untuk melakukan perubahan.

Apalagi Malawi adalah salah satu negara termiskin di dunia dan kerap dilaporkan mengalami kelaparan, sehingga hal ini bukanlah prioritas kebijakan pemerintah.

Ed Butler juga  bertemu dengan salah seorang dari dua istri Aniva, Fanny, bersama anak bayinya yang paling bungsu.

Fanny awalnya adalah seorang janda sebelum ‘dibersihkan’ Aniva dan mereka menikah tak lama kemudian.

Hubungan mereka terlihat tegang. Duduk di samping Aniva, Fanny mengaku bahwa dia benci apa yang dilakukan suaminya. Namun, profesinya membawa penghasilan yang dibutuhkan keluarganya.

Saat ditanya apakah dia berharap putrinya yang baru berusia dua tahun akan melakukan ritual yang sama sekitar 10 tahun dari sekarang.

"Saya tidak mau itu terjadi," dia berkata.

"Saya ingin tradisi ini berhenti. Kami dipaksa tidur dengan hyena. Ini di luar kehendak kami dan saya pikir ini sangat menyedihkan bagi kami para perempuan,” tutur dia.

"Kamu benci ketika ini dilakukan kepada kamu?" BBC bertanya.

"Saya masih membencinya hingga sekarang," jawab dia.

Ketika BBC bertanya kepada Aniva apakah dia ingin anak perempuannya menjalani pembersihan seksual nantinya, dia memberi pernyataan mengejutkan.

"Tidak putri saya. Saya tidak mengizinkan ini terjadi. Sekarang saya berjuang untuk menghentikan malapraktik ini.”

"Jadi, kamu berjuang menentang ini, tapi kamu sendiri masih melakukannya?"

"Tidak, seperti yang saya katakan, saya berhenti sekarang."

"Sungguh?"

"Tentu saja. Sungguh, saya telah berhenti," Aniva menegaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com