Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi Pencarian Malaysia Airlines MH370 Kemungkinan Salah

Kompas.com - 21/07/2016, 15:11 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com - Tim pencari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang pada Maret 2014 mengatakan, kemungkinan mereka melakukan pencarian di lokasi yang salah.

Pencarian yang dipimpin kelompok teknisi Fugro ini sudah menyisir 120.000 kilometer persegi di wilayah selatan Samudera Hindia di lepas pantai Australia Barat selama dua tahun terakhir.

Tim pencari meyakini pesawat itu di saat-saat terakhirnya melayang dan tidak menukik ke lautan. Kondisi itu bisa jadi membawa pesawat tersebut menjauh dari lokasi pencarian saat ini.

Menurut jadwal, pencarian pesawat ini akan diakhiri dalam waktu tiga bulan dan semua tim pencari akan diperintahkan menghentikan semua pekerjaan.

Sejauh ini hanya satu puing yang diyakini berasal dari MH370 yaitu pecahan bagian flaperon, itupun ditemukan di pantai Pulau Reunion, 2.500 kilometer sebelah barat lokasi pencarian.

"Jika tak ada di sini, kemungkinan ada di tempat lain," kata Direktur Fugro, Paul Kennedy, kepada Reuters.

Kennedy menambahkan, tidak tertutup kemungkinan timnya entah bagaimana gagal menemukan pesawat itu di lokasi pencarian.

Namun, timnya yakin mereka mencari di tempat yang salah terkait teori pesawat itu melayang di saat-saat terakhir sebelum jatuh ke laut.

"Pesawat itu dikendalikan manusia sehingga dia bisa melayang cukup jauh. Pesawat itu bisa saja melayang melampaui zona pencarian, jadi saya yakin ada skenario lainnya," tambah Kennedy.

Kennedy mengatakan, seorang pilot terlatih bisa membuat pesawat sebesar Boeing 777 melayang sekitar 120 mil dari ketinggian jelajah saat kehabisan bahan bakar.

Jika skenario ini benar maka seluruh zona pencarian harus dikalkulasi kembali.

"Skenario ini sebenarnya bisa tanpa ujung. Sayap mana yang kehabisan bahan bakar terlebih dahulu? Apakah pesawat itu berguling ke  kiri atau ke kanan?" kata Direktur Operasional Fugro, Steve Duffield.

Namun, jika pencarian digelar kembali ke lokasi baru itu berarti membutuhkan anggaran baru dari pemerintah China, Malaysia dan Australia.

Masalahnya biaya pencarian ini terbilang sangat besar, hingga hari ini anggaran sebesar 137 juta dolar AS sudah dikucurkan untuk operasi pencarian pesawat paling mahal dalam sejarah.

Dan, ketiga pemerintah sudah mengatakan jika tak ada petunjuk kuat yang menuntun ke kemungkinan untuk menemukan pesawat itu maka pencarian tak akan diperpanjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com