Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Negara Terkaya di Dunia Hanya Tampung 2,1 Juta Pengungsi

Kompas.com - 19/07/2016, 14:25 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Sebuah laporan yang disusun lembaga amal Oxfam menyebutkan, enam negara terkaya di dunia hanya menampung kurang dari sembilan persen pengungsi di dunia.

Sehingga, beban yang sangat berat jatuh ke negara-negara yang lebih miskin. Demikian laporan yang dirilis, Senin (18/7/2016).

Amerika Serikat, Inggris, China, Jepang, Jerman dan Perancis yang menguasai lebih dari separuh perekonomian dunia hanya menampung 2,1 juta pengungsi dan pencari suaka.

Jerman menampung 736.000 orang pengungsi sementara sisanya sebanyak 1,4 juta orang dibagi antara AS, Inggris, Perancis, China dan Jepang.

Di sisi lain, sebanyak 12 juta pengungsi dan pencari suaka kini hidup berdesakan di Jordania, Turki, Palestina, Pakistan, Lebanon dan Afrika Selatan.

Padahal, kekuatan ekonomi negara-negara itu kurang dari dua persen dari total GDP seluruh dunia.

Jumlah orang yang terpaksa meninggalkan kampung halaman mereka akibat perang, kekerasan atau penindasan mencapai angka 65 juta orang, tertinggi sepanjang sejarah.

Sebanyak 40.8 juta menjadi pengungsi di dalam wilayah negara mereka sendiri, 21,3 juta tercatat sebagai pengungsi di negara lain dan 3,2 juta menanti status pencari suaka.

Konflik di Suriah menjadi penyebab utama peningkatan jumlah pengungsi ini selain konflik-konflik lain di Burundi, Afrika Tengah, Irak, Nigeria, Sudan Selatan dan Yaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com