Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/07/2016, 08:46 WIB

LONDON, KOMPAS.com – Survei di 10 negara Eropa menunjukkan, mayoritas warga di delapan negara percaya bahwa arus imigrasi meningkatkan ancaman teror di wilayah mereka.

Mereka yakin bahwa masuknya pengungsi di seluruh benua Eropa telah disusupi oleh terduga teroris dan hal ini menyebabkan peningkatan kemungkinan terorisme.

Survei dilakukan Pew Research Center yang berbasis di Washington DC, AS, seperti dirilis situs berita The Independent, Selasa (12/7/2016).

Mayoritas responden di lima negara mengatakan, pengungsi akan menjadi beban ekonomi dan merampas pekerjaan dan manfaat sosial mereka.

Di Hongaria, Italia, Polandia, dan Yunani, mayoritas responden mengatakan, mereka mempunya prasangka buruk terhadap pendatang dari luar Eropa.

Setidaknya 25 persen responden di setiap negara itu memiliki keyakinan yang sama tentang hal itu.

Survei, yang dilakukan antara April dan Mei 2016, meliputi negara-negara Eropa seperti Jerman, Swedia, Belanda, Inggris, Perancis, Spanyol, Italia, Yunani, Hongaria, dan Polandia.

Menggarisbawahi dampak buruk krisis pengungsi, survei mencatat, di negara-negara Uni Eropa yang disurvei, krisis pengungsi telah memicu perbedaan yang tajam tentang minoritas dan keragaman.

Di hampir semua pertanyaan yang dianalisis dalam survei,  kelompok ideologis sayap kanan amat mengkhawatirkan pengungsi.

Mereka memiliki sikap yang lebih negatif terhadap kaum minoritas dan kurang antusias untuk menerima pluralisme atau masyarakat yang lebih beragam.

Lebih dari satu juta pengungsi tiba di Eropa pada tahun 2015, mayoritas berasal dari negara yang bergolak di Timur Tengah, Asia Selatan, dan Afrika.

Kelompok anti-pengungsi telah meningkat tajam. Partai-partai politik anti-imigran, seperti Front Nasional di Perancis, Partai Kemerdekaan Inggris (UKIP), Partai Alternatif di Jerman, dan Partai Kebebasan Austria, semakin dimintai.

Eropa baru-baru ini telah mengalami beberapa serangan teroris besar, termasuk serangan oleh kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) di Paris, Perancis, dan Brussels, Belgia.

Banyak dari para penyerang kelahiran Eropa, tetapi ada juga yang diyakini telah melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS sebelum kembali untuk melakukan serangan.

Sekitar 76 persen orang yang disurvei di Hongaria mengatakan, mereka khawatir bahwa pengungsi akan meningkatkan kemungkinan terorisme di negara mereka.

Di Polandia, 71 persen responden memiliki keyakinan yang sama dengan 76 persen responden di Hongaria.

Jerman dan Swedia, yang paling menerima pengungsi paling banyak pada tahun 2015, setidaknya separuh responden mengatakan bahwa pengungsi membuat bangsa mereka lebih kuat karena pekerjaan dan bakat mereka.

Jumlah pengungsi di dunia telah mencapai tingkat tertinggi yang pernah tercatat.

Menurut data pada akhir 2015, yang diterbitkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), jumlah pengungsi sekitar 65,3 juta orang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com