Hillary Naik Air Force One Bersama Obama, Trump Protes

WASHINGTON, KOMPAS.com - Hillary Clinton akan menjadi tamu bagi Presiden Amerika Serikat Barack Obama untuk ikut dalam penerbangan pesawat Kepresidenan AS, Air Force One, Selasa (5/7/2016) atau Rabu WIB.

Mereka akan menuju Charlotte, North Carolina, untuk menggelar kampanye pemilihan presiden  di wilayah tersebut.

Baca: Debut Perdana, Obama Tampil Kampanye bersama Hillary di North Carolina

Kabar ini menyulut emosi rival Hillary dari Partai Republik Donald Trump.

"Kenapa Presiden Obama bisa menggunakan pesawat kepresidenan dalam kampanye untuk mendukung Hillary. Dia akan terbang dengan Presiden besok, siapa yang bayar?" tulis Trump dalam akun Twitternya, Senin (4/7/2016).

Lazimnya, pihak Gedung Putih dan pihak yang berkampanye memisahkan pengeluaran mereka untuk perjalanan macam ini.

Pemisahan biaya juga berlaku untuk biasa perjalanan, termasuk untuk sang kandidat. Alokasinya ditentukan kemudian.

"Berdasarkan kebiasaan administrasi, kami mengikuti seluruh aturan untuk memastikan berapa biaya yang dikeluarkan untuk Presiden dalam event politik seperti ini," demikian tertulis pernyataan Gedung Putih.

Namun, penjelasan itu nampaknya tak terlalu memuaskan untuk Trump.  Demikian diberitakan laman USA Today.

"Wajib pajak yang membayar uang untuk penggunaan Air Force One pada kampanye Presiden Obama dan Hillary," kata Trump dalam tweet terpisah Selasa. "Ini merupakan aib!" kata dia.

Dalam laporan yang dirilis dua tahun lalu disebutkan, biasa operasional Air Force One untuk satu jam penerbangan mencapai angka 206.337 dollar AS, atau kira-kira  Rp 2,6 miliar.

Obama dan Hillary akan melakukan penerbangan selama kira-kira satu jam untuk kampanye ini. 

Selanjutnya, Hillary tak akan ikut kembali ke Washington dengan menggunakan pesawat Kepresidenan bersama Obama. Sebab, dia akan melanjutkan perjalanan kampanye ke Atlantic City, New Jersey di hari berikutnya.