Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 01/07/2016, 21:39 WIB
EditorPascal S Bin Saju

NAYPYIDAW, KOMPAS.com – U Gambira , seorang mantan biksu dan pemimpin berpengaruh Myanmar pada pemberontak anti-junta tahun 2007, dibebaskan dari penjara.

Pengacaranya,  Robert San Aung, Jumat (1/7/2017), mengatakan, kliennya hampir menyelesaikan masa hukuman penjara enam bulan minggu ini. Namun, kemudian ada dakwaan baru kepadanya.

U Gambira,  tokoh utama Revolusi Saffron tahun 2007. San Aung mengatakan, semua dakwaan sudah dicabut dan U Gambira sekarang bebas, seperti dilaporkan Reuters.

Nyi Nyi Lwin, yang lebih dikenal dengan nama biarawannya, Gambira, ditangkap pada Januari lalu karena diduga memasuki Myanmar secara gelap dari Thailand.

"Mereka (hakim) baru saja mengatakan dia sama sekali bebas setelah membatalkan semua dakwaan terhadapnya," kata San Aung.

Gambira menyambut baik keputusan itu dan sekarang akan memusatkan perhatian pada keadaan kesehatannya.

Belum jelas mengapa pengadilan mengubah keputusannya. Namun, muncul dugaan bahwa pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi, kemungkinan besar campur tangan dalam kasus ini.

Pada tahun 2007, Gambira menjadi pemimpin unjuk rasa menentang kehidupan dan penindasan di bawah kekuasaan diktator Than Shwe yang kemudian dinamakan Revolusi Saffron.

Laporan PBB menyebutkan paling tidak 31 orang dibunuh pasukan keamanan sementara ribuan lainnya ditangkap.

Gambira ditangkap pada tahun 2007 dan dia dihukum selama 68 tahun karena perannya dalam protes. Dia menjadi salah satu tahanan politik paling menonjol Myanmar.

Namun, Gambira dibebaskan pada pada 2012. Setelah dibebaskan, dia mengatakan bahwa dia telah disiksa selama di penjara, mengalami penderitaan di sel isolasi, pemukulan, dan kurang tidur.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke