Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Permukiman Kumuh, Presiden Filipina Tegaskan Perang Melawan Narkoba

Kompas.com - 01/07/2016, 14:35 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Usai dilantik secara sederhana di Istana Malacanang, Kamis (30/6/2016), Presiden Filipina Rodrigo Duterte langsung mengunjungi sebuah permukiman kumuh di Manila pada malam harinya.

Di depan kerumunan sekitar 500 orang, presiden yang dikenal sangat blak-blakan itu kembali melontarkan janjinya membasmi para pengedar narkoba di Filipina.

"Mereka menghancurkan anak-anak kita. Saya peringatkan kalian, jangan terlibat narkoba, apalagi jika Anda seorang polisi, karena saya akan benar-benar membunuh Anda," ujar Duterte.

"Jika Anda mengetahui seorang pecandu, silakan bunuh mereka karena meminta orangtuanya membunuh mereka terlalu menyakitkan," tambah dia.

Sebelumnya, Duterte juga melontarkan tudingan bahwa sejumlah perwira polisi terkait dalam penyelundupan narkoba.

Mengulangi kalimat favoritnya selama kampanye, Duterte mengatakan, kebijakannya akan membuat bisnis pemakaman bergeliat.

"Saya yakinkan kepada Anda bahwa Anda tak akan bangkrut. Jika bisnis Anda tak bagus saya akan perintahkan polisi untuk bekerja lebih cepat agar rakyat bisa mendapatkan uang," tambah dia.

Sebelumnya dalam pidato di Istana Malacanang usai membacakan sumpah jabatannya, Duterte menegaskan, akan muncul hari-hari kelam dalam masa enam tahun pemerintahannya.

"Masalah yang harus segera diselesaikan di negeri ini adalah korupsi, di level tinggi dan rendah pemerintahan, kejahatan di jalanan dan maraknya penjualan narkoba serta pelanggaran ketertiban," kata Duterte.

Meski kerap melontarkan retorika keras di masa kampanye bahkan hingga mengkritik para diplomat negara sahabat dan mengecam PBB, tetapi pada pidato perdananya Duterte sedikit "melunak" dan menawarkan kerja sama kepada komunitas internasional.

"Untuk komunitas internasional, saya tegaskan bahwa Republik Filipina akan menghormati semua perjanjian dan kewajiban internasional kami," kata mantan wali kota Davao itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Guardian
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com