Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Kotak Hitam Buktikan Ada Asap di Kabin EgyptAir MS804

Kompas.com - 30/06/2016, 09:30 WIB

KAIRO, KOMPAS.com - Data yang telah berhasil diunduh dari salah satu kotak hitam pesawat EgyptAir MS804 yang jatuh di Laut Tengah, menunjukkan ada alarm asap sebelum kecelakaan terjadi.

Temuan ini menguatkan fakta yang mendapati ada sisa jelaga pada pecahan-pacahan pesawat yang telah ditemukan sebelumnya.

Informasi ini diungkapkan secara tertulis oleh komite penyelidik kecelakaan di Kairo, Mesir, Rabu (29/6/2016), seperti dikutip Kantor Berita AFP.

Sebelumnya, kotak hitam itu diangkat dari dasar Laut Tengah dalam keadaan rusak. Piranti ini menjadi alat paling penting untuk mengungkap misteri di balik jatuhnya Airbus A320 dengan 66 orang di atasnya, pada 19 Mei 2016.

Kotak hitam tersebut menyimpan data penerbangan sejak keberangkatan dari Paris, Perancis hingga pesawat itu menghilang dari radar di ketinggian 11.250 meter.

"Data yang terekam menunjukkan adanya asap di lavatory, selaras dengan data dari ACARS (Aircraft Communications Addressing and Reporting System) -sistem komunikasi berbasis teks," kata penyelidik selang dua hari sejak kotak hitam itu diperbaiki di Paris. 

Baca: Komputer Pesawat EgyptAir Kirim Pesan Ada Asap, Berawal dari Toilet

Pihak penyelidik juga mengonfirmasi data yang menyebut pesawat tersebut berbelon 90 derajat ke arah kiri, dan kemudian 360 derajat ke kanan, sebelum jatuh menghantam permukaan laut.

Sementara itu, proses perbaikan terhadap cockpit voice recorder, atau yang disebut dengan kotak hitam kedua, saat ini masih dalam pengerjaan di biro keselamatan penerbangan di Paris.

Alat itu pun ditemukan dalam kondisi terpecah, namun para pakar mampu menyelamatkan bagian memori dan mencoba menarik data dari dalamnya.   

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com