PANAMA CITY, KOMPAS.com - Dua tahun terlambat dari jadwal dan di tengah menurunnya frekuensi pelayaran internasional terusan Panama baru akhirnya resmi beroperasi, meski peresmiannya dirayakan dengan sangat sederhana.
Peresmian jalur baru kanal Panama hanya dihadiri delapan kepala pemerintahan dan beberapa negara hanya mengirimkan perwakilan juniornya saja.
Kondisi ini kemungkinan besar akibat reputasi negeri tersebut yang tercoreng akibat skandal kebocoran data yang dikenal dengan sebutan "Panama Papers".
Amerika Serikat, yang pertama kali memangkas tanah genting Panama pada 1914 dan baru menyerahkan kendali terusan itu kepada pemerintah setempat pada 1999, diwakili Jill Biden, istri wakil presiden Joe Biden.
Padahal, AS adalah pelanggan terbesar kanal tersebut disusul oleh China.
"Ini adalah rute yang mempersatukan dunia," kata Presiden Panama Juan Carlos Varela dalam pidatonya.
Pelebaran dan penambahan jalur terusan ini dikerjakan sebuah konsorsium Spanyol Sacyr dan Salini Impregilo dari Italia. Proyek raksasa ini membuat Panama harus merogoh kocek hingga 5,4 miliar dolar AS.
Sebelum pelebaran dan pembangunan jalur baru ini, terusan Panama menghasilkan 10 miliar dolar AS atau dua perlima dari pendapatan nasional negeri Amerika Tengah tersebut.
Ribuan orang menyaksikan peresmian pada Minggu (26/6/2016) pagi itu yang ditandai dengan melintaskan kapal barang raksasa berbendera China menuju ke jalur baru di sisi Samudera Atlantik.
Kapal raksasa itu, jika sesuai jadwal, akan keluar di Samudera Pasifik pada Minggu sore menjelang malam setelah mengarungi perjalanan sejauh 50 mil atau sekitar 80 kilometer di dalam kanal.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.