BEIJING, KOMPAS.com - Polusi udara dan badai pasir bukan satu-satunya ancaman yang harus dihadapi ibu kota China, Beijing. Kini satu ancaman baru harus segera ditangani yaitu tenggelamnya Beijing.
Penggunaan air tanah yang berlebihan membuat tanah di bawah kota itu runtuh. Akibatnya, sejumlah bagian kota Beijing, khususnya di distrik bisnis, setiap tahun ambles sedalam 11 sentimeter.
Kesimpulan itu diperoleh dari sebuah studi yang menggunakan citra satelit yang merekam sejumlah kawasan kota Beijing.
Para penggagas studi itu memperingatkan kondisi tanah ambles itu merupakan ancaman nyata bagi kota berpenduduk lebih dari 20 juta jiwa itu.
Studi soal amblesnya kota Beijing dipublikasikan dalam jurnal Remote Sensing dan didasari InSAR, sebuah tipe radar yang bisa memantau perubahan ketinggian permukaan tanah.
Studi ini disusun tujuh tim peneliti, termasuk tiga pakar yang memberi penjelasan kepada harian The Guardian, yaitu para pakar dari China, Chen Mi dan Li Xiaojuan; serta seorang insinyur Spanyol, Roberto Tomas.
"Kami saat ini sedang melakukan analisis rinci terkait dampak amblesnya tanah terhadap infrastruktur vital, seperti rel kereta cepat, di wilayah Beijing," ujar ketiga pakar itu lewat surat elektronik kepada Guardian.
"Kami berharap studi ini akan merangkum semua temuan yang akan kami publikasikan tahun ini," tambah emreka.
Studi itu menemukan bahwa hampir seluruh bagian kota Beijing tengah "tenggelam", tetapi yang paling parah kondisinya adalah distri Chaoyang, yang sejak 1999 dipenuhi gedung pencakar langit, jalan tol, dan pembangunan fisik lainnya.
Para pakar mengatakan, kecepatan penurunan tanah yang tak sama di seluruh wilayah Beijing dikhawatirkan menimbulkan bahaya untuk berbagai gedung dan infrastruktur lainnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.