Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bebaskan Penyelundup Narkoba, Geng Bersenjata Serbu Rumah Sakit di Brasil

Kompas.com - 20/06/2016, 11:00 WIB

RIO DE JANEIRO, KOMPAS.com - Sekelompok pria bersenjata berat menyerbu RS Souza Aguiar, Rio de Janeiro, Brasil, Minggu (19/62016), untuk membebaskan seorang tersangka penyelundup narkoba yang dirawat di sana.

Aksi itu memicu baku tembak dengan polisi yang mengakibatkan seorang pasien tewas serta seorang perawat dan polisi yang lepas tugas terluka.

Padahal, rumah sakit ini oleh pemerintah setempat direkomendasikan bagi para wisatawan yang membutuhkan bantuan medis darurat saat kota itu menggelar Olimpiade.

Kelima penyerang itu menyerbu sebelum fajar dan sukses membebaskan tersangka berusia 28 tahun, yang dirawat karena mengalami luka tembak. Demikian pernyataan kepolisian Rio de Janeiro.

Sejumlah saksi mata kepada polisi mengatakan, mereka melihat setidakny 15 orang bersenjata lengkap berada di luar rumah sakit itu.

Penyidik kini tengah memeriksa kamera CCTV rumah sakit dan Roberto Barbosa, komandan unit pembunuhan, mengatakan dua orang penyerang sudah teridentifikasi.

Souza Aguiar adalah satu dari lima rumah sakit yang direkomendasikan untuk para wisatawan pada Olimpiade mendatang karena terletak tak jauh dar Stadion Maracana, yang menjadi lokasi upacara pembukaan pada 5 Agustus mendatang.

Rumah sakit ini juga masuk dalam daftar fasilas medis terlengkap yang direkomendasikan Kedubes AS di Brasil.

Sementara itu, Fabio Melo, seorang sersan polisi yang menjaga tersangka penyelundup narkoba di rumah sakit itu, mengatakan, dia merasa tak berdaya menghadapi kriminalitas di kota itu.

"Kami semua mendapatkan pengalaman sama dengan cara berbeda. Untunglah saya tak terluka dan bisa membantu rekan saya," kata Melo kepada wartawan.

"Namun, kami benar-benar tak berdaya. Saya tak berdaya, Anda tak berdaya, seluruh warga juga tak berdaya," tambah Melo.

Ternyata, polisi sudah mendengar adanya rencana untuk membebaskan sang tersangka sejak pekan lalu. Kolonel Luiz Henrique Pires mengatakan, sayangnya kepolisian tak memiliki cukup sumber daya untuk memperkuat pengamanan di rumah sakit.

"Kami tak bisa mengerahkan 30-40 petugas ke tempat itu, karena kurangnya sumber daya," ujar Pires.

Pires menambahkan, sebenarnya rumah sakit umum seperi Souza Aguiar tak disiapkan untuk menerima tahanan atau tersangka yang sakit.

Seharusnya, lanjut Pires, negeri itu memiliki fasilitas medis untuk menangani kasus-kasus semacam ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com