JERUSALEM, KOMPAS.com – Otoritas Israel di Jerusalem, Rabu (15/6/2016), mengesahkan pembangunan gedung permukiman tiga lantai, semacam rumah susun, di Jerusalem timur.
Gedung tersebut diperuntukkan pemukim Yahudi di salah satu permukiman Palestina.
Ratusan warga Yahudi, bersenjata atau dilindungi oleh pasukan keamanan Israel, sudah menetap di antara 50.000 warga Palestina di permukiman Silwan.
Kelompok propemukim telah berusaha memperoleh kembali harta di sana yang pernah menjadi milik orang Yahudi pada Abad XIX.
Seorang anggota senior Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Wasel Abu Yousef, mengecam keputusan otoritas Israel di Jerusalem tersebut.
"Pemerintah ini bergerak untuk menerapkan programnya membawa pemukim Yahudi dan memukimkan mereka di tempat warga Palestina,” kata Yousef.
Menurut dia, langkah Israel memukiman warga Yahudi di tengah-tengah warga Palestina adalah untuk mengubah kondisi demografik di Jerusalem.
Israel merebut Jerusalem Timur dalam perang tahun 1967 dan menganggap seluruh Jerusalem sebagai ibu kotanya yang tak terpisahkan.
Namun, langkah Israel itu tak pernah mendapat pengakuan internasional.
Rayat Palestina menghendaki Jerusalem Timur sebagai ibu kota negaranya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.