Selain buru-buru mengeklaim Mateen sebagai anggota ISIS, mereka pun lalu melakukan propaganda serupa di saluran radio mereka.
Musuh kaum gay
Benarkah ISIS di balik serangan itu? Terlepas dari pertanyaan itu, satu hal yang pasti, telah lama kelompok-kelompok macam ISIS di wilayah Arab, yang menempatkan kaum lesbian, gay, biseksual dan transjender (LGBT) sebagai musuh mereka.
Mereka meyakini menjadi kaum LGBT merupakan perbuatan berdosa. Sejarah mencatat, di sejumlah wilayah di Arab, kaum homoseksual ditangkapi dan dijatuhi hukuman penjara dengan dakwaan "penyelewengan".
Di Iran dan Arab Saudi, keberadaan kaum ini pun dikecam dengan sangat keras.
ISIS juga memiliki metode sendiri dalam menjatuhkan hukuman bagi kaum gay. Metode ini terbilang sebagai yang paling mengerikan. Orang yang dituduh gay dibawa ke atas bangunan tinggi, lalu dilemparkan ke bawah.
Kantor Berita Associated Press pernah mengangkat sebuah liputan mendapat tentang bagaimana hidup di dalam kekhalifahan ISIS, terkait dengan homoseksualitas.
Palymira
Kekacauan terjadi di sebuah jalan di Kota Palymira, Suriah, ketika wilayah itu masih dikuasai ISIS beberapa waktu silam.
Saat itu, sekelompok prajurit ISIS dengan menggunakan penutup muka, menghakimi dua orang lelaki yang dituduh sebagai homoseks.
Mereka menghukum kedua lelaki itu dengan melemparkan mereka dari atap Hotel Wael yang ada di sekitar jalan itu.
Sebelum melakukan eksekusi, salah satu dari mereka bertanya kepada salah satu lelaki yang akan dihukum apakah dia puas dengan vonis yang dijatuhkan?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.