KOMPAS.com - Kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) dengan cepat mengaku bahwa pelaku penembakan brutal di Orlando, Amerika Serikat, Omar Mateen, adalah salah satu prajurit kekhalifahan ISIS di AS.
Seperti yang telah diberitakan, Mateen melakukan penembakan secara membabi-buta di kelab malam Pulse, Minggu dinihari.
Baca: Obama: Tak Ada Bukti Penembakan Orlando Dikendalikan ISIS
Akibatnya, 49 orang tewas, dan 53 lainnya terluka. Kelab malam itu dikenal sebagai tempat berkumpulnya kaum gay di Orlando.
Ayah Mateen yang dimintai keterangannya tentang perbuataan anaknya itu hanya menyebut, bahwa Mateen pernah sangat marah saat melihat sepasang lelaki saling mencium di areal publik di depan anak dan istrinya di Miami.
Baca: Sepasang Lelaki Itu Saling Berciuman dan Omar Mateen Marah Besar
Terkait dengan ISIS, Mateen diketahui sempat menelepon ke saluran darurat 911 sebelum melakukan penembakan. Dalam percakapan di telepon itulah dia mengaku sebagai anggota ISIS.
Baca: Penembak Klub Bukan Anggota ISIS
Presiden Barack Obama buru-buru membantah klaim itu. Obama menyebut, sejauh ini tidak diperoleh bukti bahwa penembakan itu dikendalikan dari luar negeri atau bagian dari rencana yang lebih besar.
Namun demikian, ISIS tampaknya tak mau kehilangan kesempatan untuk melakukan propagandanya dalam serangan "solo" dengan korban terbesar dalam sejarah AS tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.