Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omar Mateen Ternyata Rutin Kunjungi Kelab Malam dan Gunakan Aplikasi Kencan Gay

Kompas.com - 14/06/2016, 12:04 WIB
Pascal S Bin Saju

Penulis

ORLANDO, KOMPAS.com — Omar Mateen (29), pria yang menembak mati 49 orang di kelab malam gay di Orlando, Florida, AS, sebelumnya adalah pengunjung rutin di kelab tersebut.

Banyak saksi mata mengenal Mateen. Mereka terlibat lansung dalam pembicaraan atau sekadar menyapa. Di luar itu, ada pula yang mengenal karakter, sifat, atau ciri fisik lainnya.

Namun, kebanyakan hanya mengenal sekilas, seperti sorot mata dan bentuk wajahnya, tetapi tidak mengenal namanya. Ada yang melihatnya pernah mabuk di bar di kelab malam gay itu.

Mateen juga muncul dalam aplikasi kencan gay, sebuah aplikasi khusus untuk kelompok gay yang melakukan kencan online atau dalam jaringan (daring), seperti diberitakan The Telegraph, Selasa (14/6/2016).

Menurut para saksi mata, sebelum serangan pada Minggu (12/6/2016) pukul 02.00 dini hari waktu di Orlando, Mateen mengunjungi kelab malam gay Pulse di Orlando.

Chris Callen, pelanggan di kelab malam itu, mengatakan kepada Canadian Press, ia juga telah melihat Mateen rutin ke bar. "Dia pergi ke bar ini, setidaknya dalam tiga tahun ini."

Ty Smith, seorang gay yang telah menikahi sesama gay Callen (yang biasa menggunakan nama Kristina McLaughlin), juga sering melihat Mateen di bar klub malam gay Pulse.

Kadan-kadang Mateen duduk di pojok dan minum sendiri. Di lain waktu, dia mabuk dan menjadi sangat kasar.

"Kami tidak benar-benar berbicara banyak dengan dia, tetapi saya ingat dia berbicara tentang ayahnya suatu ketika. Dia bilang, dia punya istri dan anak," kata Smith.

Mateen, pria keturunan imigran Afganistan itu, juga menggunakan aplikasi kencan gay.

Kevin West, pengunjung setia kelab malam Pulse, mengatakan, Mateen kadang sering mengirim pesan kepadanya, tetapi kadang tidak sama sekali, selama setahun sebelum serangan itu.

Mateen menggunakan aplikasi Jack’d, yang biasa digunakan untuk chat dan kencan kaum gay, seperti dituturkan West kepada LA Times.

West telah menyerahkan telepon seluler dan mengaktifkan lagi aplikasi Jack’d untuk kepentingan penyelidikan Biro Penyelidik Federal AS (FBI) hingga Senin malam.

Menurut West, ia sedang menurunkan seorang rekannya di Pulse pada Sabtu malam ketika ia mengenali Mateen, yang sedang menyeberangi jalan dengan menggunakan topi hitam.

Mateen, yang hanya dikenal West melalui sorot matanya dan bukan namanya, saat itu terlihat menenteng telepon genggam berwarna hitam, sekitar sejam sebelum serangan.

"Dia berjalan tepat di depan saya. Saya berkata, 'Hai,' dan ia berbalik dan berkata, 'Hai,' sambil menganggukkan kepalanya," kata West. "Saya mengenali dia dari matanya."

West mengaku, "melihat Mateen muncul di aplikasi kencan gay" dan juga melihat pria itu sedang minum di salah satu pojok bar di Pulse.

Saksi mata lainnya, Cord Cedeno, juga melihat Mateen ada di aplikasi Jack’d, seperti dilaporkan oleh Washington Post.

"Ia sering tampil dengan fotonya di situs itu, dan ia mudah dikenali," kata Cedeno (23), warga Orlando, yang juga pernah disapa Mateen tahun lalu pada aplikasi kencan gay tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com