Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Dunia Bersatu Mengecam Serangan di Orlando

Kompas.com - 13/06/2016, 12:39 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Presiden Barack Obama, Paus Fransiskus,  dan Ratu Elizabeth II, mengecam serangan yang menewaskan 50 orang, Minggu (12/6/2016) di Orlando, Florida.

Serangan dilakukan oleh Omar Mateen (29), pria keturunan imigran Afganistan yang telah menyatakan kesetiaannya kepada kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Di samping menyebabkan 50 orang tewas, berondongan dengan senjata laras panjang semi otomatis AR-15 itu juga menyebabkan 53 orang lainnya terluka.

Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik di Vaikan, Paus Fransiskus mengutuk pembunuhan itu sebagai pembunuh yang bodoh dan kebencian tidak masuk akal.

Sedangkan Obama menggambarkan serangan itu sebagai aksi teror dan tindak kebencian.

Menurut kicauan i akun Twitter resmi keluarga Kerajaan Inggris,  Ratu Elizabeth II terkejut begitu mendengar serangan mematikan tersebut.

Ratu dan keluarga kerajaan mengenang dan mendoakan semua korban yang tewas ataupun terluka.

Kecaman yang sama juga datang dari negara-negara lainnya, yang pernah diguncang serangan teroris ISIS, yakni Perancis dan Belgia.

Dua negara tersebut mengungkapkan solidaritas mereka kepada AS.

Presiden Afganistan Ashraf Ghani mengirim ucapan belasungkawa kepada keluarga korban.

“Saya tegas mengutuk serangan mengerikan di Orlando, Florida, Amerika Serikat. Tidak ada yang bisa membenarkan pembunuhan warga sipil,”  Ghani berkicau di Twitter.

Kompas.com Riffle

Obama mengatakan FBI tepat menyelidiki kasus ini sebagai tindakan terorisme.

“Meskipun masih pada tahap awal penyelidikan, kita cukup alasan untuk mengatakan bahwa ini adalah aksi teror dan tidak kebencian,”  katanya.

Obama pun memerintahkan seluruh negeri untuk mengibarkan bendera setengah tiang sebagai tanda perkabungan nasional.

Dalam sebuah pernyataan dari Tahta Suci di Vatikan, Paus Fransiskus menyesalkan hilangnya kehidupan secara tragis di AS itu.

Di Perancis, negara yang dilanda serangan teror pada 13 November 2015 sehingga 130 orang tewas, Presiden Francois Hollande mengecam dan menyebut serangan itu sebagai horor.

Hollande “mengungkapkan dukungan penuh dari Perancis dan warga Perancis kepada pihak berwenang dan warga AS atas  insiden itu”.

Perdana Menteri Manuel Valls juga menyatakan kasih sayangnya dan solidaritas terhadap orang-orang AS.

Perdana Menteri Belgia Charles Michel juga mengirim pesannya di Twitter dengan menyatakan turut berbelasungkawa terhadap para koran.

Serangan di Brussles, ibu kota Belgia, pada 22 Maret 2016 telah menewaskan 32 orang dan melukai puluhan orang lainnya.

Perdana Menteri Inggris, David Cameron,  mengatakan di Twitter bahwa ia ‘ngeri’ atas penembakan di Orlando.

 “Pikiran saya adalah terhadap korban dan keluarga mereka,” katanya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang negaranya beberapa hari menjadi target serangan sehingga empat orang tewas, juga menyebut serangan di Orlando sebagai hal yang “mengerikan”.

Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sebuah pernyataan Kremlin, Senin (13/6/2016), menyebut pembunuhan massal di Orlando sebagai “kejahatan yang biadab”.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com