Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendengar Teriakan "Ali... Ali..." di Muhammad Ali Boulevard...

Kompas.com - 11/06/2016, 08:49 WIB
Glori K. Wadrianto

Penulis

LOUISVILLE, KOMPAS.com - Tak kurang dari 100.000 orang berbaris di sepanjang tepian jalan di Kota Louisville, Kentucky, Jumat (10/6/2016) atau Sabtu WIB. 

Mereka berjajar dengan membawa berbagai tulisan, sambil meneriakkan, "Ali.. Ali.." ketika mobil jenazah yang membawa peti mati berwarna merah "cherry" melintas.

Sembilan anak Ali, bersama istrinya, Lonnie, serta dua mantan istri Ali, bersama anggota keluarga dan kerabat lainnya mengantar jenazah Ali ke liang lahat.

Iring-iringan itu melalui perjalanan sejauh 30 kilometer melintasi rumah berwarna 'pink' tempat Ali dibesarkan, hingga ke sebuah museum yang mengabadikan namanya. 

Di satu titik, ketika iring-iringan melintasi Muhammad Ali Boulevard terlihat pemandangan yang sangat menyentuh.

Saat iring-iringan panjang limousine hitam melintas, warga berjajar di tepian lintasan itu, seolah memagari perjalanan Ali.

Banyak dari mereka yang menaikkan kepalan tinjunya ketika mobil jenazah melintas. Ada pula yang berdiri di atas mobil sebagai bentuk penghormatan.

Sementara, terlihat beberapa orang berlarian bersama dengan mobil jenazah yang berjalan pelan, hanya untuk sekadar menyentuh kendaraan itu.  

Ya, setelah melalui prosesi hampir sepanjang hari, akhirnya jenazah "The Greatest" Muhammad Ali dikebumikan di tempat pemakaman Cave Hill.

Juara dunia tiga kali untuk kelas berat itu meninggal pekan lalu di usia 74 tahun, setelah melalui perjuangan panjang melawan penyakit parkinson.

"Dia tak cuma memberikan dukungan untuk dirinya, tapi pun untuk kami, sekalipun apa yang dilakukannya tak populer," ungkap Ashia Powell, salah satu warga yang menantikan iring-iringan jenazah petinju yang dilahirkan dengan nama Cassius Clay.

Sementara itu, sebelumnya, massa yang memadati the KFC Yum! Center -di mana prosesi sebelum pemakaman digelar, berbaur dengan banyak artis terkenal, atlet dan bahkan polisi.

Terlihat hadir di sana, Mantan Presiden AS Bill Clinton, Senator Orrin Hatch, sutradara Spike Lee, mantan bintang NFL Jim Brown, artis dan politisi Arnold Schwarzenegger, bintang sepakbola David Beckham, artis Whoopi Goldberg dan mantan bintang NBA Kareem Abdul-Jabbar.

"Masih terngiang di telinga saya ketika Muhammad Ali mengatakan, 'ya, saya pikir, seharusnya saya dipuji oleh setidaknya satu presiden'," ungkap Clinton yang memberikan sambutan di tempat itu. 

Sementara itu, Pendeta Kevin Cosby, dari sebuah gereja di Louisville mengungkapkan, Ali telah berani menunjukkan kekuatan dan kapasitas warga Afrika-Amerika dan sekaligus mendorong kaum itu untuk memiliki semangat menjadi seseorang."

Terlihat, tiga tokoh menjadi pengusung peti jenazah Ali. Mereka adalah mantan petinju kelas berat Mike Tyson dan Lennox Lewis, serta aktor Will Smith, yang berperan sebagai Ali di film layar lebar. 

Baca: Will Smith dan Lennox Lewis Pengusung Peti Jenazah Ali

Pemakaman
Ali telah memilih sendiri tempat peristirahatan terakhirnya sekitar 10 tahun yang lalu. Di sana ada 130.000 makam, dari berbagai orang di Kentucky, termasuk pendiri Kentucky Fried Chicken Colonel Harland Sanders.

Jurubicara keluarga, Bob Gunnell, Ali akan mendapatkan nisan yang sederhana setelah pemakaman dengan tata cara Agama Islam yang dipeluknya. 

Menurut Gunnel, Ali pula yang memutuskan beberapa tahun lalu, bahwa prosesi pemakamannya harus terbuka untuk semua kalangan.

Hasilnya, ribuan tiket gratis untuk upacara penghormatan di the KFC Yum! Center ludes hanya dalam hitungan satu jam. 

Baca: Ludes, Tiket untuk Hadiri Pemakaman Muhammad Ali

Kesan Obama
Sementara itu, Presiden AS Barack Obama tak bisa hadir dalam prosesi pemakaman ini. Dia dan keluarga harus menghadiri upacara wisuda salah satu putri mereka, Malia.

Kendati demikian, Penasihat Gedung Putih Valerie Jarrett membacakan sebuah surat dari Presiden Obama dalam acara itu.

Obama mengatakan, Ali telah menolongnya memberikan keberanian untuk berpikir bahwa suatu hari nanti dia bisa menjadi Presiden (meski berkulit hitam). 

"Muhammad Ali adalah warga Amerika yang kurang ajar, resisten, namun menjadi pelopor. Tak pernah lelah. Selalu menjalankan dan menguji segala kemungkinan. Dia adalah cermin kebebasan funmental kita, yakni agama, berbicara, semangat," kata Obama.

Sementara itu, kabar soal rencana kedatangan Kandidat Calon Presiden AS dari Partai Republik Donald Trump tak terbukti. 

Gunnel mengatakan, Trump telah menelepon istri Ali dan menyatakan tak bisa menghadiri pemakaman tersebut. 

Wisata
Sejalan dengan proses pemakaman ini, di seputar Louisville, perusahaan wisata menawarkan paket tour ke berbagai tempat bersejarah yang terhubung dengan Ali. 

Selain itu, papan-papan reklame pun dipenuhi dengan pesan soal wafatnya sang legenda. Bus-bus di kota itu pun dihiasi tulisan "Ali - The Greatest" dengan lampu jingga. 

Selanjutnya, jembatan di pusat Kota Louisville akan dihiasi dengan dekorasi iluminasi berwarna meran dan emas, sepanjang akhir pekan ini. Merah menggambarkan warga sarung tinju Ali, dan emas menggambarkan medali yang diraih Ali di Olimpiade 1960.

"Saya hanya ingin menghormati sang juara," kata Martin Dixon, yang rela mengendarai mobilnya dari Warren, Ohio, untuk menyaksikan prosesi pemakaman Ali di Louisville. 

"Dia menginspirasi dunia. Dia pula yang mengejutkan dunia."

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com