Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakaian Pengacara China Dikoyak Polisi di Ruang Sidang

Kompas.com - 09/06/2016, 19:30 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Banyak pengacara yang dilecehkan, ditahan, bahkan dipenjara di China. Namun, foto pengacara yang pakaiannya dikoyak polisi telah menuai perhatian luas di negeri itu.

Wu Liangshu berdiri di pengadilan wilayah Qingxiu mengenakan sisa pakaiannya yang terkoyak,  dengan bagian paha dan celana dalam yang terlihat.

Dia dan pengacara lain mengatakan kepada pejabat pengadilan bahwa dia telah diserang oleh tiga petugas di dalam ruang sidang.

Serangan dilakukan di depan dua hakim yang menolak permohonannya untuk mengajukan sebuah kasus di pengadilan distrik Nanning, Provinsi Guangxi.

Wu ditawari satu set pakaian tetapi dia menolak.  Pengacara ini kemudian keluar dari pintu depan kompleks persidangan.

Dia juga membawa materi peradilannya dengan pena yang masih tersemat di kantong kemeja yang sudah terkoyak.

Kemudian dia difoto di luar gedung. Ini adalah tindakan pembangkangan yang sederhana.

Jika tujuannya untuk mencari perhatian terkait apa yang terjadi padanya dan pengacara China lain setiap hari, maka itu berhasil.

Wu Liangshu mengatakan kepada BBC, "Saya terkejut. Saya telah mendengar banyak cerita aneh dan cerita kekerasan yang terjadi pada pengacara di China tapi saya tidak menyangka hal itu terjadi pada saya."

Para petugas, di sisi lain, mengatakan bahwa Wu menolak untuk menyerahkan telepon genggamnya ketika mereka memintanya. Mereka menuduhnya membuat rekaman ilegal pejabat pengadilan.

Menurut penyelidikan awal, polisi pengadilan tidak "memukul" pengacara tetapi telah mengadopsi "cara-cara koersif yang kasar" ketika memaksa dia menyerahkan teleponnya.

Sekitar seribu pengacara China dilaporkan telah menandatangani pernyataan mengutuk serangan itu.

Mereka menyerukan rekaman CCTV dari dalam sidang dirilis untuk memperlihatkan apa yang sebenarnya terjadi.

Kepala Asosiasi Semua Pengacara China menggambarkan kasus Wu Liangshu sebagai kasus yang "benar-benar menyedihkan".

Sementara itu, pembicaraan tentang bentrokan ini di media sosial China, Weibo, tampaknya terlalu besar bagi pihak berwenang.

Sebagian besar diskusi di Weibo tampaknya telah disensor dengan hanya komentar negatif terhadap Wu yang ditampilkan.

Sebelum komentar-komentar di blokir, sentimen yang terlihat agak berbeda.

"Di China, pengacara bahkan tidak bisa membela hak-hak mereka sendiri, bagaimana mereka bisa membela klien mereka?".

"Anda bisa mengatakan gambaran HAM di Cina dari foto ini," demikian komentar di media sosial China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com