Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Bakar Anak Gadisnya hingga Tewas gara-gara Kawin Lari

Kompas.com - 09/06/2016, 10:30 WIB

"Ketika dia mengaku kepada orangtuanya tentang kami, dia langsung dihajar dengan keras. Darah sampai keluar dari hidung dan mulutnya," kata Hassan.

"Keluarga Rafiq meminta dia kembali dan menjanjikan rekonsiliasi dengan pesta pernikahan yang pantas. Namun, dia tetap takut," kata dia.

"'Mereka tak akan memberikan kesempatan kepada saya', begitu kata dia," ujar Hassan lagi.

Menurut Hassan, dengan keraguan yang melanda, Rafiq sesungguhnya tak mau kembali ke rumah. "Namun, pihak keluarga terus berusaha meyakinkan dia," ungkap pemuda itu.

"Namun, tak pernah kami bayangkan bahwa dia akan dibunuh seperti sekarang ini," katanya.

Kebiasaan tak berubah

Hampir 1.100 wanita di Pakistan dibunuh oleh sanak keluarganya sendiri sepanjang tahun lalu.

Pembunuhan itu umumnya mereka sebut sebagai pengorbanan untuk menyelamatkan kehormatan keluarga.

Sebuah lembaga independen Human Rights Commission of Pakistan (HRCP) mengungkapkan, masih banyak kasus serupa yang tak dilaporkan.

Kekerasan terhadap wanita oleh famili sendiri seolah menjadi hal yang lumrah di Pakistan.

Najam U Din, selaku salah satu Direktur HRCP, mengatakan, kebiasaan sosial di Pakistan ini tak berubah meski sudah terjadi peningkatan taraf pendidikan dan juga kebebasan bagi kaum perempuan.

"Jadi, ketika wanita menjadi lebih tegas dan enggan tunduk kepada keluarga, misalnya ketika mereka berkeras untuk melanjutkan pendidikan, atau mengambil keputusan independen lainnya, lingkungannya akan melarang," kata Din.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com