Mereka mengaku khawatir adanya sel manusia akan membuat otak babi juga berkembang menjadi lebih seperti otak manusia.
Namun Pablo Ross menekankan hal tersebut kemungkinan besar tidak akan terjadi.
“Potensinya kecil sekali bagi otak manusia untuk tumbuh pada babi, namun kami akan terus menginvestigasinya,” kata dia.
Inkubator biologis
Walter Low, profesor di Departemen Bedah Syaraf, Universitas Minnesota, mengungkapkan, babi ideal menjadi “inkubator biologis” untuk menumbuhkan organ manusia, tidak hanya pankreas, tetapi juga jantung, hati, ginjal, paru-paru, bahkan kornea mata.
“Misalnya yang akan kita produksi adalah hati, maka organ yang akan ditumbuhkan babi tersebut adalah tiruan yang benar-benar sama dari hati yang IPS-nya digunakan, bahkan jauh lebih muda dan lebih sehat,” kata dia.
Low bersama timnya juga tengah berupaya menciptakan neuron manusia yang dapat menghasilkan dopamin, dari chimera. Ini diharapkan dapat menyembuhkan pasien penderita Parkinson.
Seperti tim di California, Low juga mengaku tetap memperhatikan efek dari rekayasa genetika tersebut pada otak babi.
“Jika otak babi yang kami tanam IPS berkembang terlalu seperti otak manusia, maka kami tidak akan biarkan fetus tersebut dilahirkan," ujar dia.
Virus hewan
Pada pertengahan tahun 90an, ada harapan bahwa rekayasa genetika pada babi adalah jawaban berkurangnya pasokan donor organ untuk manusia.
Namun, berbagai percobaan dihentikan karena muncul ketakukan bahwa ini akan menyebabkan manusia dapat terinfeksi virus yang ditularkan hewan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.