WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Hasil survei tahunan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat tentang terorisme di seluruh dunia menunjukkan, Iran adalah negara sponsor utama terorisme.
Republik Islam itu tetap merupakan negara sponsor utama terorisme pada tahun 2015 dengan menyediakan berbagai dukungan, seperti dirilis The Independent dan CNN, Jumat (3/6/2016).
Bentuk dukungan itu “termasuk keuangan, pelatihan, dan peralatan, untuk kelompok di seluruh dunia,” kata laporan tersebut.
Laporan AS itu juga menyorot dukungan Iran terhadap kelompok Hezbollah di Lebanon, kelompok Hamas di Palestina, dan rezim pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Sekalipun Iran telah mencapai kesepakatan dengan enam negara kuat terkait pengurangan aktivitas nuklirnya secara parsial pada pertengahan 2015, Iran tak surut mendukung terorisme.
Menurut survei Departemen Luar Negeri AS, terus menggunakan Pasukan Quds-nya Korps Pengawal Revolusi Islam untuk menerapkan tujuan kebijakan luar negerinya.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dalam pidatornya di televisi nasional, Jumat (3/6/2016), mengatakan, Teheran takkan mau bekerja sama dengan musuh-musuhnya – AS dan Inggris 'penjahat' – dalam menghadapi masalah-masalah regional.
Setan besar
Dalam pidato yang disiarkan langsung di televisi negara, Khamenei menuduh Washington tidak berkomitmen dengan kesepakatan nuklir yang telah dicapai antara Iran dan enam negara besar.
“AS terus bermusuhan dengan Iran sejak revolusi (Islam 1979). Salah besar mempercayai Inggris yang jahat dan Setan Besar (AS),” kata Khamenei setelah AS mengeluarkan laporannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.