PARIS, KOMPAS.com — Sebagian wajah indah Paris, ibu kota Perancis, hilang karena telah berlumuran lumpur yang dibawa banjir bandang akibat meluapnya Sungai Seine.
Sebagian kota telah terendam banjir. Jalur transportasi sungai, metro, dan bus kota lumpuh. Warga kota dan wisatawan pun tak bisa lagi menjangkau tempat-tempat wisata publik.
Hingga Jumat (3/6/2016) malam, belum ada tanda-tanda banjir akan segera surut. "Luar biasa, itulah yang bisa saya katakan," ujar Catherine, editor sebuah penerbitan, mengomentari banjir tersebut.
Akibat hujan lebat dalam beberapa hari ini, dua negara bertetangga, yakni Perancis dan Jerman, dilanda banjir bandang terbesar dalam 65 tahun terakhir.
Hujan yang teramat lebat itu pula telah membuat Sungai Seine yang melintasi kota Paris pun meluap, seperti dilaporkan oleh The Guardian, Sabtu (4/6/2016) pagi.
Menurut media tersebut, permukaan sungai naik 6,07 meter dari ambang normal pada Jumat malam. Kenaikan itu merupakan yang tertinggi dalam 30 tahun terakhir.
Jalan-jalan di sepanjang tepi Sungai Seine dan sekitarnya di Paris, yang selalu ramai dilalui kendraan dan para pejalan kaki, telah berubah menjadi hamparan banjir yang luas.
Catherine harus dengan hati-hati keluar dari apartemennya, yang juga terletak tak jauh dari tepi Sungai Seine.
Jalan dan trotoar berbatu yang indah di ibu kota Perancis itu telah menghilang, tenggelam oleh hamparan luas air sungai yang berwarna coklat tua.
Rupa-rupa benda, entah puing bangunan, seperti kayu, papan, logam dari perahu-perahu yang biasa digunakan di sepanjang sungai telah terlempar ke jalan-jalan menjadi tumpukan sampah besar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.