Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saat Penembakan, Selama 1,5 Jam Saya Hanya Gemetar..."

Kompas.com - 02/06/2016, 11:14 WIB

LOS ANGELES, KOMPAS.com — Teddi Mattox sedang menikmati santap paginya ketika tiba-tiba terdengar letusan tembakan di kampus jurusan teknik UCLA, Los Angeles, AS, Rabu (1/6/2016) waktu setempat.

Wanita itu berada bersama sekitar 100 orang di dalam kafetaria yang letaknya tak jauh dari lokasi bunyi tembakan.

"Lalu, kami mendengar peringatan dan seorang wanita berujar, 'Ini bukan bercanda, kalian semua, kembali ke dalam ruang makan, jauhi jendela!'," kata Teddi mengutip ucapan wanita itu.

"Kami mengalami kericuhan sendiri di sini, dan kami tertahan di dalam ruangan ini sekitar 1,5 jam," sebut Teddi lagi.

"Banyak yang menangis, mereka nervous, gemetar. Saya pun tak berhenti gemetar selama 1,5 jam," ujar dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, dua orang dikabarkan tewas dalam aksi penembakan yang terjadi di kampus tersebut. 

Baca: Penembakan di Kampus di California, 2 Orang Tewas

Kepastian dua korban tewas ini diungkapkan pihak kepolisian, seperti dikutip Los Angeles Times.

Disebutkan pula, berdasarkan keterangan sejumlah saksi, satu korban tewas adalah William S Klug, seorang associate professor berusia 39 tahun. Dia mengajar di bidang studi teknik mekanika dan aeronotika. 

Kejadian itu sempat mengakibatkan kompleks kampus ditutup dan memaksa ratusan siswa lainnya bersembunyi di berbagai tempat di dalam kampus.

Berdasarkan keterangan Kepala Polisi Los Angeles Charlie Beck, peristiwa ini terjadi tengah hari, dan tidak ada ancaman susulan setelah itu.

Beck mengaku telah menemukan sebuah senjata, dan tidak ada tersangka lain.

Sementara itu, pihak UCLA mengumumkan pembatalan semua kegiatan belajar, dan diharapkan bisa kembali normal Kamis besok (Jumat WIB).

Namun, khusus bagi kampus jurusan teknik, di mana insiden terjadi, seluruh perkuliahan ditutup hingga Senin depan. 

Beck menjelaskan, penembakan terjadi di sebuah ruang kantor kecil di kampus tersebut. Namun, dia tak mampu memastikan apakah korban yang tewas adalah mahasiswa. 

Pasukan SWAT dan lusinan petugas bermobil meluncur ke lokasi ini. Mereka lalu melakukan penyisiran di seluruh area kampus dan tiap lantai di gedung itu.

Selanjutnya, pihak UCLA mengaku akan melakukan menelaah sistem keamanan di kampus.

"Kami akan me-review semuanya," kata Scott Waugh, selaku Executive Vice Chancellor di UCLA.

Program konseling pun akan dilakukan hingga berapa hari ke depan. "Ini untuk melayani para mahasiswa yang mungkin membutuhkannya," ungkap Waugh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com