Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Cinta Pasangan "Down Syndrome" Pukau Jutaan "Netizen"

Kompas.com - 31/05/2016, 18:30 WIB

BRISBANE, KOMPAS.com Michael Cox dan Taylor Anderton mengaku kewalahan menanggapi tanggapan netizen atas kisah cinta mereka yang telah bergema di seluruh dunia.

Michael dan Taylor adalah pasangan muda dengan down syndrome asal Queensland, Australia.

Sebelumnya, kisah perjalanan Michael Cox dan Taylor Anderton untuk menghadiri pesta makan malam bagi penyandang disabilitas di Gold Coast menarik lebih dari 12 juta netizen di media sosial.

Ada sebuah cuplikan video yang diunggah ke media sosial dan kemudian menjadi viral dan mencuri perhatian jutaan orang.

"Saya pikir bagian favorit saya (di video itu) adalah ketika kami menari bersama dan kemudian pada menit berikutnya saya bersandar dan memberinya ciuman," kata Michael.

Dikisahkan, pasangan ini pertama kali bertemu dalam sebuah karnaval renang enam tahun yang lalu.

Hubungan mereka menjadi serius tahun lalu ketika Michael melamar Taylor saat berlibur ke Amerika Serikat.

Michael mengatakan, mereka begitu kewalahan menanggapi perhatian netizen terhadap kisah mereka.

"Saudara saya membacanya di London, ia sangat menyukainya. Ia menunjukkan itu ke sekelompok orang di sana. Beberapa dari teman ibu saya berpikir bahwa itu adalah pernikahan kami," tutur Michael lagi.

Berlatih untuk kejuaraan dunia

Kedua orang ini adalah perenang andal. Fokus utama mereka kini adalah bersaing di Kejuaraan Dunia Trisome di Florensia, Italia.

Sekarang, mereka berdua sedang berlatih intensif untuk kejuaraan dunia di kolam renang Corinda, Brisbane.

Meski memenangi medali emas sungguh penting bagi Michael, ia mengatakan, ada beberapa hal yang lebih penting.

"Saya punya medali emas saya di sini," kata dia, sambil memeluk Taylor.

Ayah Michael, Simon Cox, mengatakan, pasangan itu bepergian ke Florensia selama enam minggu untuk bersaing di kejuaraan dunia.

"Kami semua senang, tetapi di Twitter kami berusaha untuk membuat mereka tetap rendah hati," tutur dia.

Ibu Taylor, Catherine Musk, mengatakan, butuh banyak penggalangan dana untuk membuat pasangan itu pergi ke Italia.

"Biayanya 13.000 dollar AS (atau setara Rp 130 juta) per atlet, ditambah mengirim kami juga ke sana karena anak-anak ingin ibu dan ayahnya untuk menonton," ungkap Catherine.

Kebangaan orangtua

Simon Cox mengatakan, ia telah didekati oleh media internasional untuk menceritakan kisah anaknya.

"Saya tak bisa memahami hal itu. Kami sangat gembira ketika ada 200 netizen yang menanggapi dan seseorang mengatakan kisah itu kini (hampir) mencapai 12 juta orang. Kami telah dihubungi oleh TV Amerika dan banyak majalah Australia," kata dia.

"Anak-anak benar-benar baik, tetapi itulah cara mereka," ujar dia.

Catherine juga mengaku sangat bangga terhadap putrinya. "Semua orang mengatakan, 'Kami berlinang air mata', itu sudah menjadi reaksi utama," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com