Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesir Gunakan Kapal Selam Robot untuk Melacak Kotak Hitam Egypt Air

Kompas.com - 23/05/2016, 18:08 WIB

KAIRO, KOMPAS.com – Otoritas Mesir mengirimkan sebuah kapal selam robot untuk bergabung bersama armada lain untuk melacak kotak hitam pesawat Egypt Air yang kecelakaan di Laut Mediterania.

Presiden Mesir, Abdel Fattal el-Sisi, mengungkapkan hal itu di Kairo, Minggu (23/5/2016) waktu setempat atau Senin WIB.

Kapal selam robot itu untuk menjelajahi terutama di wilayah perairan yang dalam, yang sulit dideteksi armada dan alat atau media lainnya.

Pesawat Egypt Air dengan nomor penerbagan MS804, dari Paris, Perancis menuju Kairo, Mesir, kecelakaan di Laut Tengah, Kamis (19/5/2016). Sebanyak 66 orang di pesawat itu tewas.

Sejumlah negara terlibat dalam pencarian. Beberapa kapal dan pesawat menyisir laut di bagian utara Alexandria itu.

Dalam penyisiran itu tim menemukan sejumlah bagian tubuh manusia, barang bawaan, dan puing-puing dari pesawat Airbus 320 itu. Namun, kotak hitam pesawat belum ditemukan.

Sisi mengatakan, peralatan bawah laut dari industri perminyaan lepas pantai Mesir dikerahkan untuk membantu pencariannya.

"Mereka memiliki kapal selam robot yang dapat menjangkau 3.000 meter di bawah laut," kata Sisi dalam sebuah pidato melalui televisi.

"(Kapal selam robot) Itu bergerak pada hari ini (Minggu) ke arah lokasi kecelakaan karena kami bekerja keras untuk menemukan kotak hitam," ujar Sisi lagi.

Sumber di kementerian perminyakan Mesir mengatakan, Sisi mengacu kepada kapal selam robot yang seringkali digunakan untuk merawat lokasi pengeboran minyak lepas pantai.

Masih belum jelas apakah alat itu mampu membantu pencarian kotak hitam, atau akan digunakan dalam tahapan lain operasi pencarian itu.

Para ahli investigasi kecelakaan udara mengatakan, regu pencari memiliki waktu sekitar 30 hari untuk mendengarkan sinyal yang dikeluarkan oleh alat yang dipasangkan di kedua kotak hitam tiap detiknya.

Pada tahap pencarian ini mereka biasanya menggunakan hidrofon akustik. Juga mengerahkan lebih banyak robot mutakhir lainnya, lalu memeriksa dasar laut dan mengambil objek apapun begitu ditemukan.

Manajemen EgyptAir telah mengatakan kepada para keluarga korban bahwa pencarian dan pengenalan jenazah dari laut itu dapat memakan waktu berminggu-minggu.

Hal itu tentu saja menambahkan luka dan ketidakpastian dari para keluarga yang berduka.

Samar Ezzedine (27) yang merupakan seorang pengantin baru, merupakan salah satu awak kabin dari penerbangan 804.

Ibunya, Amal, duduk dengan sedih di lobi sebuah hotel dan memperhatikan Bandara Kairo, menunggu anaknya pulang.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com