Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Perempuan Pertama Taiwan Dilantik

Kompas.com - 20/05/2016, 09:22 WIB

"Jadi akan sulit bagi dia untuk mengatakan hal-hal yang ingin didengar pemerintah China," tambah Lai.

Para pemilih Tsai lebih memilih untuk mendengar bagaimana rencana sang presiden memperbaiki perekonomian Taiwan dan memastikan kedaulatan negeri itu tetap terjaga.

Sebagian besar rakyat Taiwan memilih hubungan damai dengan China tetapi tidak mengorbankan kebudayaan demokrasi yang selama ini sudah terpelihara.

"Dia (Tsai) bisa bernegosiasi dengan China selama kedaulatan Taiwan ditegakkan karena bagi saya Taiwan adalah negara merdeka," kata Hu Hsiu-chi (19), seorang mahasiswa.

Taiwan berpisah dari China pada 1949 setelah berakhirnya perang saudara tetapi tidak pernah mendeklarasikan kemerdekaan.

Alhasil, Beijing memperingatkan Tsai tidak melakukan tindakan apapun yang mengarah ke sebuah kemerdekaan resmi, apalagi secara tradisional DPP adalah partai pendukung kemerdekaan Taiwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com