Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungan Petinggi China ke Hongkong Disambut Demonstrasi

Kompas.com - 18/05/2016, 18:06 WIB

HONGKONG, KOMPAS.com - Ribuan polisi dikerahkan di penjuru Hongkong, Rabu (18/5/2016), saat seorang pejabat tinggi China, Zhang Dejiang,  tiba menghadiri konferensi ekonomi.

Pengamanan itu terjadi di tengah tingginya ketegangan akibat kuatnya tuntutan akan otonomi yang lebih besar di Hongkong, bahkan terkait kemerdekaan.

Menurut Reuters, Zhang tiba pada Selasa (18/5/2016), untuk mengunjungi wilayah bekas jajahan Inggris itu.

Apa yang dilakukannya merupakan kegiatan yang jarang dilakukan. Ia berjanji akan mendengarkan kekhawatiran penduduk terkait hubungan Hongkong dengan Beijing.

Hubungan kota itu dengan Beijing adalah sebuah isu yang telah memicu perdebatan sengit di negara pusat keuangan Asia itu.

Aparat kepolisian bersiaga di sejumlah bagian kota yang sering menjadi lokasi demonstrasi pro-kemerdekaan pada akhir 2014.

Demonstrasi itu memberikan Beijing salah satu tantangan politik terbesar dalam beberapa dasawarsa.

Pada Rabu ini, para demonstran juga berkumpul di Hongkong. Mereka berseru kepada pemimpin Hongkong, Leung Chun Ying untuk turun.

Sementara demonstran lainnya membawa spanduk berwarna hitan untuk menuntut mengakhiri kekuasaan diktatorial dan untuk "berhenti ikut campur dalam urusan Hongong".

Sekelompok kecil demonstran membakar foto Zhang, pemimpin nomor tiga China. Massa menyerukan "Zhang Dejiang enyahlah dari Hongkong!"

Mereka juga menuntut pembebasan seluruh tahanan politik dan pemberian hak pilih umum yang sebenarnya bagi Hongong.

Demonstrasi pendudukan

Demonstran lainnya mengayunkan payung kuning, sebuah simbol dari apa yang disebut sebagai demonstrasi pendudukan pada 2014.

Saat itu para demonstran menggunakan payung itu, yakni kala mereka bentrok dengan aparat kepolisian yang menggunakan gas air mata.

Para aktivis demokrasi dan kelompok pro-Beijing saling bertukar perkataan dekat pusat konferensi di mana Zhang memberikan pernyataannya.

Mereka saling memotong pembicaraan dan memberikan umpatan. Satu kelompok pro-Beijing membawa spanduk berwarna biru bertuliskan "Tentang pemisahan Hongkong".

Hongkong menjamin kebebasan berekspresi di bawah kesepakatan yang menunjukkan Inggris mengembalikan bekas jajahannya itu kepada Beijing pada 1997.

Namun, pihak berwenang belum menyingkirkan kemungkinan pengambilan langkah terhadap para aktivis pro-kemerdekaan.

Zhang merupakan pemimpin senior China pertama yang mengunjungi Hongkong dalam beberapa tahun.

Dia berbicara pada sebuah konferensi terkait inisiatif "satu sabuk, satu jalan" Beijing, sebuah rencana untuk Jalur Sutra baru dan sabuk ekonomi dari China barat ke Asia Tengah dan Eropa.

Laporan media Hongkong mengatakan, hampir 6.000 polisi akan dikerahkan selama kunjungan Zhang yang berlangsung tiga hari itu.

Surat kabar China Daily mengatakan dalam sebuah artikel bahwa kunjungan Zhang dilakukan pada saat "penting" untuk menggarisbawahi dukungan dan komitmen China untuk mempertahankan kestabilan dan kemakmuran Hongkong.

Zhang, sebagai Ketua Parlemen China dan tokoh penting Beijing dalam urusan Hongkong, telah menghadapi kekerasan dari sejumlah aktivis pro-demokrasi dan kelompok radikal di Hongkong.

Mereka merencanakan aksi protes keras demi menuntut nasionalisme Hongkong yang lebih besar, bahkan menuntut kemerdekaan dari China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com