Sebanyak 15 dari 19 orang pembajak empat pesawat terbang yang kemudian menyerang New York dan Washington DC pda 2001 berkewarganegaraan Arab Saudi.
Namun, pemerintah kerajaaan itu berulang kali membantah tudingan berada di belakang serangan maut yang menewaskan ribuan orang itu.
Bantahan Saudi itu kemudian dikukuhkan sebuah komisi bentukan AS untuk menyelidiki serangan tersebut. Komisi itu menyimpulkan tak ada bukti kuat pejabat Saudi terlibat dalam aksi teror itu.
Di sisi lain, Gedung Putih kini dalam tekanan untuk membuka 28 halaman dari laporan komisi itu yang belum pernah dipublikasikan dengan alasan keamanan negara.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.