Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISIS Dirikan "Kantor Imigran" di Raqqa untuk Kelola Konflik Internal

Kompas.com - 13/05/2016, 11:27 WIB
Pascal S Bin Saju

Penulis

Frustrasi juga meningkat karena ISIS semakin kehilangan wilayah setelah serangan koalisi Amerika Serikat. Beberapa militan asing dilaporkan mengaku mendapat diskriminasi dalam hal pembayaran upah, kondisi hidup, penghargaan, dan perlakuan.

Kelompok militan tertentu juga merasa didiskriminasi karena selalu dikirim ke garis depan yang mematikan, seperti di Deir ez-Zor, berbeda dengan militan ISIS lainnya dari Irak.

Belum lama ini, misalnya, mantan militan ISIS Harry Sarfo telah membuat pengakuan kepada publik di sebuah penjara di Jerman. Ia memperingatkan kaum muda agar jangan mudah terbuai ajaran Islam versi ISIS yang sangat menyesatkan.

Sarfo menyebut ISIS dengan nama Arab, yakni Daesh. Sekarang ia mengaku telah memahami realitas sebenarnya di balik propaganda agama dari organisasi teroris yang berbasis di Raqqa, Suriah, itu.

Dalam sebuah wawancara yang dirilis The Independent, awal Mei, Sarfo melalui kuasa hukumnya menekankan "ISIS tersesat". Ia melarikan diri dari Raqqa dan kembali ke Jerman, tetapi ditangkap.

"Ini bukan jalan menuju firdaus (surga). Ini adalah jalan menuju neraka," katanya tentang ISIS yang dikenalnya sejak ia bergabung menjadi militan kelompok itu pada April 2015.

Organisasi Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) menyatakan, ISIS telah mengeksekusi sedikitnya 400 anggota mereka sendiri dalam kurang dari dua tahun, termasuk mereka yang mencoba kabur dan kembali ke negara asalnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com