Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rodrigo Duterte Pimpin Perolehan Suara Sementara Pilpres Filipina

Kompas.com - 09/05/2016, 22:51 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Meski Presiden Filipina Benigno Aquino akhir pekan lalu membandingkan Rodrigo Duterte dengan Adolf Hitler dan menyebutnya sebagai "calon diktator" ternyata hal itu tak memengaruhi para pendukungnya.

Rodrigo Duterte (71) adalah wali kota Davao yang kini mencalonkan diri sebagai presiden negeri kepulauan itu. Meski kerap mengeluarkan pernyataan kontroversial, Durerte tetap unggul di berbagai jajak pendapat pra-pemungutan suara.

Dan, setelah jutaan warga Filipina memberikan suaranya pada Senin (9/5/2016), nampak jelas Duterte tak hanya unggul di dalam jajak pendapat. Pria berjuluk "The Punisher" atau Sang Penghukum itu juga unggul dalam perolehan suara sementara.

Hingga malam ini, 60 persen hasil perhitungan dari berbagai TPS sudah terkumpul dan Duterte sudah meraup 10.5 juta suara atau sekitar 39 persen.

Dua rival terdekatnya adalah Grace Poe, putri bintang film Filipina dan juga seorang senator. Pesaing lainnya adalah Manuel Roxas, mantan bankir dan juga menteri dalam kabinet Aquino. Roxas juga adalah cucu presiden pertama Filipina.

Kedua rivalnya ini tertinggal sedikitnya 10 persen suara dari Duterte. Dengan sistem pemilihan Filipina yang tak mengenal pemungutan suara putaran kedua, maka peraih suara terbanyak langsung menjadi presiden terpilih.

Sebanyak 55 juta rakyat Filipina memberikan suara di 36.000 TPS yang tersebar di negeri yang memiliki sekitar 7.100 pulau itu, termasuk di sebuah desa nelayan kecil di sebuah pulau yang dikuasai Filipina di wilayah sengketa Laut China Selatan.

"Ini adalah takdir yang sudah dirangkai rakyat dan Tuhan. Terima kasih bagi mereka yang sudah memilih saya. Dan kepada lawan-lawan saya, saya ulurkan tangan persahabatan," kata Duterte dalam wawancara dengan CNN Filipina.

Hasil sementara ini nampaknya hampir pasti akan mengantarkan Duterte menjadi pemimpin selanjutnya di negeri dengan 100 juta warga tersebut.

Sementara itu, Ferdinand Marcos Jr, putra mendiang Ferdinand Marcos, memimpin dalam pemilihan wakil presiden, yang di Filipina digelar secara terpisah dengan pemilihan presiden.

Jika menang, maka hal ini akan menjadi pertanda kembalinya keluarga Marcos ke kancah politik Filipina setelah tersingkir akibat revolusi rakyat 30 tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com