NAGPUR, KOMPA.com — Prestasinya mungkin tidak sekolosal yang dilakukan Dashrath Manjhi, yang dijuluki "Lelaki Gunung" dari India, tetapi semangat Bapurao Tajne sama gigihnya dengan Manjhi.
Tajne dilarang mengambil air sumur oleh pemilik sumur. Tidak hanya itu, istrinya juga dihina karena sering mengambil air sumur orang lain, seperti dilaporkan Times of India, Minggu (8/5/2016).
Buruh miskin desa Kalambeshwar, Distrik Washim, negara bagian Maharashta, India, itu pun nekat menggali sumur seorang diri, pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh empat atau lima orang.
Tajne berasal dari kasta rendah, Dalit atau Paria. Berkat kegigihannya, seluruh warga Dalit di kampungnya bisa mengambil air sumurnya dan tidak lagi bergantung pada sumur kasta lain.
"Saya tidak ingin menyebut nama pemilik sumur itu karena saya tidak ingin kejadian buruk di desa. Namun, saya merasa, dia menghina kami karena kami miskin dan kaum Dalit," kata Tajne.
Begitulah pernyataan Tajne tentang pemilik sumur yang melarangnya menimba air di sana, sekaligus menjadi alasannya nekat menggali sumur meski dicemooh dan diejek orang lain.
"Saya pulang ke rumah hari itu, pada bulan Maret, dan hampir menangis. Saya bertekad takkan pernah mengemis air dari siapa pun," kata Tajne.
Ia melanjutkan, "Saya pergi ke Malegaon (kota terdekat) dan membeli alat-alat dan dalam satu jam saya mulai menggali."
Meskipun Tajne tidak pernah menggali sumur sebelumnya, ia menyediakan waktu enam jam sehari selama 40 hari untuk menggali sumur sampai menemukan air. Ia mengira-ngira titik air.
Pakai naluri
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.