Penyanyi Ternama China Hibur Tentara dan Pekerja di Laut China Selatan

BEIJING, KOMPAS.com - Seorang penyanyi terkenal China ikut menghibur para perwira angkatan laut dan pekerja bangunan negeri itu di pulau buatan di kawasan sengketa Laut China Selatan.

Song Zuying, artis ternama itu, manggung bersama beberapa penarik suara lainnya dalam tur keliling mereka ke gugus kepulauan Spartly yang menjadi titik sengketa dengan beberapa negara tetangga.

Media resmi Beijing melaporkan,  Song Zuying bernyayi di pulau yang diakui sebagai milik China.

Padahal wilayah yang sama masih dalam sengketa dengan Malaysia, Vietnam, dan Filipina. Namun, China telah secara agresif melakukan penimbunan pulau karang dan menjadi sebuah daratan baru.

China tidak hanya melakukan reklamasi, tetapi juga telah membangun berbagai infrastruktur pendukung, seperti pelabuhan dan dermaga, landasan pacu pesawat, mercusuar.

Bahkan Beijing telah merencanakan untuk membangun setidaknya 20 pembangkit listrik tenaga nuklir terapung di beberapa pulau di Laut China Selatan. Tindakan itu dinilai sebagai provokasi.

Foto-foto pentas Song Zuying diterbitkan Xinhua.

Media resmi Beijing ini juga mewartakan foto yang jarang tentang pembangunan secara meluas yang dilakukan China di pulau-pulau karang tersebut.

Ada foto tentang pelabuhan, mercusuar, beberapa bangunan, dan kapal amfibi besar jenis 071. Kapal terbesar kedua Tentara Pembebasan Rakyat  ini mampu mengangkut empat helikopter dan 800 personil militer.

Berbagai foto juga dimuat South China Morning Post. Ada gambar kerumunan tentara China tengah berada di pulau buatan dan menyaksikan Song bernyanyi.

Song Zuying dilaporkan membawakan lagu antara lain berjudul “Ode untuk Para Pembela Laut Selatan”. Song pernah tampil bersama Celine Dion di stasiun TV China dan memiliki banyak pekerja di kalangan buruh bangunan.

Menurut BBC News, pentas nyanyi Song disiarkan langsung di stasiun TV pemerintah, CCTV.

Selain menggelar pentas ke pulau yang diberi nama Yongshu oleh China itu, Song juga tampil di pulau lain yang lebih kecil, yakni Cuarteron.

Negara-negara yang terlibat sengketa dengan China sudah sering mengecam Beijing karena tindakan provokasinya. Namun, China sebaliknya saat ini telah membela dirinya.