HONGKONG, KOMPAS.com — Seorang pebisnis Turki kehilangan uang tunai Rp 3,4 miliar dan dua jam tangan mewah dari tas tangannya di kompartemen kabin di atas kepalanya dalam penerbangan dari Dubai, Uni Emirat Arab, ke Hongkong.
International Business Times atau Ibtimes, Rabu (4/5/2016), melaporkan, ini merupakan kasus pencurian terbesar yang telah dilaporkan dari jagat penerbangan.
Mustasa Saci, seorang pedagang jam dari Turki, hanya menyadari, uang tunai dan barang berharga hilang setelah ia turun dari pesawat di Bandara Internasional Hongkong.
Saci yang dalam kondisi panik pun meminta bantuan dari staf maskapai untuk menelepon polisi.
Menurut South China Morning Post, serentetan kasus kriminal serupa telah terjadi dalam penerbangan jarak jauh.
Pelaku kejahatan seperti itu biasanya menyamar sebagai wisatawan dan menyasar bagasi kabin yang ada di kompartemen di atas kepala penumpang. Bahkan, dalam beberapa kasus, para pelaku menyasar kelas bisnis.
Sumber yang dekat dengan penyelidikan mengatakan kepada media China tersebut, Saci memiliki uang tunai 200.000 dollar AS dan dua jam tangan mahal, yakni bermerek Rolex dan Patek Philippe. Semua dicuri dari tas tangannya.
Nilai totalnya sekitar 2 juta dollar Hongkong atau setara Rp 3,4 miliar.
Saci duduk di kabin kelas ekonomi. Dia sedang dalam perjalanan ke Hongkong untuk bisnis, seperti dituliskan media massa China itu.
Polisi setempat dan maskapai telah bekerja sama dalam mencegah terulangnya kasus itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.