Irina menambahkan, membuka diri pada budaya asing tidak harus menyebabkan budaya lokal tergerus.
"Kita tidak ingin budaya negara manapun lenyap. Kita ingin mempertahankan keberagaman budaya di dunia," tutur mantan Menteri Luar Negeri Bulgaria tersebut.
Sementara itu, Menteri Pendidikan, Ilmu Pengetahuan Alam dan Budaya Islandia, Illugi Gunnarsson, mengisahkan bahwa Islandia pernah mempertanyakan apakah bijak untuk membuka diri terhadap budaya asing.
Pada akhirnya, mereka memutuskan tidak membatasi budaya asing. "Tapi pada saat yang bersamaan Anda harus berinvestasi pada budaya Anda sendiri," tambah Gunnarsson.
Dia mencontohkan, pemerintah Islandia membuat program pendidikan budaya bagi anak-anak guna melindungi budaya lokal mereka tanpa membuat kebijakan yang membatasi kebebasan berekspresi.
"Jika kamu mencoba menutup diri dari dunia, demi mencegah ide-ide atau nilai-nilai (asing memengaruhi) orang, untuk melindungi budaya lokal, dengan cepat kamu menjadi museum," tutur Gunnarsson.
Menurutnya, semakin terbuka suatu negara terhadap apapun, semakin suatu bangsa menikmati kebebasan berekspresi, dan semakin baik dampaknya bagi budaya lokal mereka.
(Jennifer Sidharta, mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara, melaporkan dari Helsinki untuk Kompas.com)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.