“Kalau Haji Lulung berkata seperti itu, ya tidak apa-apa, itu kata dia. Kata hati rakyat kan beda,” kata Erwina, juru bicara Gerakan Dukung Ahok di wilayah South Carolina, yang sudah 25 tahun bekerja di AS.
WNI di AS juga mendengar ada gerakan dari partai politik, yang bersatu melawan Ahok-Heru. “Jadi apa sebenarnya yang ditakuti parpol? Apakah benar karena ada Ahok sekarang mereka menjadi tidak bisa lagi leluasa untuk ‘bermain’?” ujar Erwina.
Menurut Erwina, WNI di AS juga mendengar beberapa politisi, pakar hukum tata negara, dan cerdik cendekia yang menilai pemindahan warga dari daerah kumuh dan miskin ke rumah susun sebagai bentuk ketidakpedulian Ahok terhadap rakyatnya.
"Apa yang dilakukan Ahok itu adalah sebagai pemimpin yang memperhatikan rakyat untuk hidup yang layak dan makmur, pemimpin yang memikirkan hal-hal positif untuk rakyat bangsanya."
“Menurut kami di LA, sebagian besar rakyat Jakarta telah merasakan dampak yang positif selama kepemimpinan beliau,” katanya.
“Calon lain yang ingin bertanding, bertandinglah dengan jantan dan jujur, jangan melemparkan isu-isu ras, suku, dan agama. Indonesia butuh pemimpin yang tegas, berani memberantas pemerintahan yang korup, sektarian, dan berpandangan sempit,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.