HONGKONG, KOMPAS.com - Para pekerja migran Indonesia di Hongkong turut merayakan Hari Buruh di Victoria Park, Minggu (1/5/2015).
Para pekerja datang dari berbagai penjuru Hongkong. Mereka menyiapkan panggung di sisi depan taman di kawasan Causeway Bay itu.
Dalam kegiatan itu, mereka antara lain menuntut pemerintah Indoneia segra meratifikasi Konvensi ILO nomor 189 tahun 2011.
"Konvensi itu mengatur sistem layak untuk seluruh pekerja, termasuk pekerja rumah tangga seperti kami," ujar salah seorang pengunjuk rasa, Sunariyah.
Mereka juga mendesak pemerintah bertindak tegas terhadap para pemalsu data pekerja migran. Sindikat itu juga disebut kerap melanggar hak pekerja migran.
Akibat pemalsuan data itu, banyak pekerja migran Indonesia ditahan di berbagai negara. Mereka dituduh melanggar aturan keimigrasian negara-negara tersebut.
Para pekerja migran juga ingin ada kontrak mandiri. Selama ini, kontrak diikat agen dengan pemberi kerja. Setelah itu, agen meneruskan ke pekerja.
"Kami ingin tinggal dan bekerja di Indonesia. Tetapi, belum bisa selama tidak ada pekerjaan di dalam negeri," ujar Sunariyah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.