Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thailand Alami Musim Panas Terburuk, Suhu Harian Capai 40 Derajat Celsius

Kompas.com - 27/04/2016, 19:01 WIB

BANGKOK, KOMPAS.com - Satwa-satwa penghuni kebun binatang Bangkok mendapat suguhan yang tak biasa, berupa buah-buahan beku. Hal ini sudah dilakukan selama beberapa waktu terakhir, menyusul musim panas yang melanda Negeri Gajah Putih itu.

Di sisi lain, banyak warga "melarikan diri" ke berbagai mal yang ada di kota, hanya untuk merasakan dinginnya udara dari air-conditioning.

Panjangnya cuaca panas di Thailand pun memaksa pemerintah setempat mengeluarkan peringatan kepada warganya untuk menghindari sengatan mentari demi kesehatan mereka. 

Selama ini, bulan April di Thailand memang menjadi bulan yang panas yang mengundang keringat. Namun, yang terjadi tahun 2016 ini tergolong luar biasa. Cuaca panas ini merupakan yang terpanjang dalam 65 tahun terakhir. 

Seperti dikutip dari Kantor Berita Associated Press, Rabu (27/4/2016), rata-rata temperatur harian di negara ini mencapai angka 40 derajat celsius. Lontaran merkuri dari sinar matahari mencapai rata-rata 44,3 derajat celsius.

"Kondisi saat ini merupakan rekor yang terpanjang dalam 65 tahun terakhir, dan hingga saat ini kondisi cuaca tersebut belum juga berakhir," kata Surapong Sarapa, Kepala Badan Meteorologi, Departemen Cuaca Thailand.

Thailand mulai mencatat rekor tersebut setelah tahun 1950. Tercatat, pada 27 April 1960, Thailan pernah mengalami rekor suhu terpanas mencapai 44,5 derajat celsius di wilayah utara Provinsi Uttaradit.

Namun, durasi musim panas kala itu tak sepanjang tahun 2016 ini. Sayang, tak disebut secara persis berapa lama musim panas ini telah melanda Thailand.

Sejumlah ilmuwan mengungkapkan, fenomena yang terjadi di Thailand dipicu oleh El Nino. El Nino adalah sebuah fenomena gelombang panas dari Samudra Pasifik yang berdampak pada perubahan iklim di dunia dan mendongkrak temperatur global. 

"Tetap di dalam rumah, cobalah membatasi aktivitas di luar ruangan. Kenakan kacamata hitam, pakailah topi yang besar untuk menghalau matahari dan minumlah air lebih banyak dari biasanya," demikian bunyi seruan dari Departemen Kesehatan setempat untuk warganya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com