ATHENA, KOMPAS.com - Ratu Rania dari Kerajaan Jordania mengunjungi para pengungsi Suriah di Pulau Lesbos, Yunani, Senin (25/4/2016), dan disambut meriah para pengungsi di sana
Ratu Rania mengunjungi kamp Kara Tepe yang menampung 950 orang pengungsi, yang menurut International Rescue Committee (IRC), sebanyak 600 orang berasal dari kamp Moira.
Menyusul kesepakatan antara Uni Eropa dan Turki, Moira kini diubah menjadi sebuah pusat penampungan pencari suaka yang menanti kabar pemulangan mereka ke Turki.
Ratu Rania, yang juga adalah kuasa hukum untuk IRC, bertemu dengan dua keluarga pengungsi Suriah. Dia juga mengunjungi fasilitas kamp yang dibagun IRC teasuk kamar mandi dan toilet.
"Ini adalah krisis yang luar biasa dan membutuhkan respon yang eksepsional juga. Krisis ini membutuhkan respon kolektif yang dibangun dengan konsep membagi beban bukan menghilangkan beban," ujar Rania.
"Para pengungsi bukan sekadar angka. Mereka juga manusia seperti saya dan Anda, kecuali mereka sudah menyaksikan kengerian yang tak bisa lagi dilukiskan dengan kata-kata dan sudah mengalami tragedi yang tak isa dibayangkan," tambah istri Raja Abdullah itu.
"Mereka hanya menginginkan keselamatan bagi keluarga sehingga mereka rela mempertaruhkan segalanya," tambah ratu.
Dia melanjutkan, komunitas internasional harus mendahulukan rasa kemanusiaan dan kepedulian. Sebab, krisis ini melibatkan manusia bbukan sekadar perbatasan antarnegara.
"Kini dibutuhkan alternatif lgal dan cara efektif untuk mencapai keselamatan dan mencari solusi jangka panjang dan berkelanjutan untuk mengatasi krisis ini," tambah Rania.
Dalam kesempatan itu, Ratu Rania juga menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah Yunani atas empati dan kemurahan hati yang luar biasa untuk para pengungsi ini, di tengah krisis ekonomi yang menghantam negeri itu.
"Kunjungan Ratu Rania hari ini ke kam pengungsi sekaligus untuk menegaskan bahwa mereka tidak sendirian," kata Direktur IRC Yunani, Panos Navorzidis.
"Masih banyak orang di dunia ini yang peduli terhadap penderitaan pengungsi dan bekerja keras untuk memastikan sebuah masa depan yang lebih baik dan lebih aman bagi para pengungsi dan keluarga mereka," lanjut Navrozidis.
Berdasarkan data dari badan urusan pengungsi PBB (UNHCR), di awal tahun 2016 ini sudah 181.673 pengungsi dan migran yang tiba di Eropa melaui laut. Dan setiap hari, 1.663 orang pengugsi baru datang hanya di Pulau Lesbos saja.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.