Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Berniat Bangun Listrik Tenaga Nuklir di Laut China Selatan

Kompas.com - 23/04/2016, 19:56 WIB
Pascal S Bin Saju

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com – China saat ini sedang bersiap untuk membangun fasilitas tenaga nuklir maritim pertama untuk meningkatkan efisiensi proyeknya di wilayah sengketa Laut Cina Selatan.

Kementerian Luar Negeri China, seperti dilaporkan oleh Hindustan Times,  Jumat (22/4/2016), mengaku tidak pernah mendengar rencana pembangunan wahana pembangkit nuklir itu.

“Pembangunan platform tenaga nuklir itu adalah tren yang sedang berkembang,” kata Liu Zhengguo, Direktur Kantor China Shipbuilding Industry Corporation (CSIC).

Setidaknya 20 platform akan terpasang, seperti disampaikan tabloid Global Times, mengutip seorang pejabat dari asosiasi industri pembuatan kapal milik pemerintah  China.

Ditanya tentang laporan tentang 20 platform yang akan dibangun itu, Liu mengatakan, permintaan kebutuhanlah yang akan menentukan jumlahnya.

“Jumlah pasti pembangkit yang akan dibangun (oleh CSIC) tergantung pada permintaan pasar,” katanya, tanpa konfirmasi atau menyangkal jumlah yang dilaporkan.

“Keputusan ditentukan oleh berbagai faktor dan permintaan yang cukup kuat,” tambahnya.

Laporan itu menambahkan, “Analis percaya bahwa platform, sekali dicapai, bisa secara signifikan meningkatkan efisiensi pekerjaan konstruksi negara itu di pulau-pulau di Laut Cina Selatan.”

Menurut laporan yang mengutip Liu, “pembangunan perangkat-perangkat itu tergantung pada teknologi mapan dan teruji (mature technology) dan sebagian besar pembangkit untuk keperluan sipil, seperti menyediakan listrik bagi perangkat pengeboran minyak”.

Li Jie, ahli angkatan laut berkantor di Beijing, mengatakan, perangkat-pembangkit nuklir dapat menyediakan daya yang handar bagi mercusuar, desalinasi air laut, peralatan penyelamatan dan bantuan darurat, senjata defensif, dan bandara serta pelabuhan laut di pulau-pulau buatan China.

“Biasanya kami harus membakar minyak atau batu bara untuk (menghasilkan) listrik," kata Li.

Menurut Li, "Mengingat jarak jauh antara Kepulauan Nansha dan daratan China dan kondisi cuaca dan lautan yang tak menentu, mengangkut bahan bakar bisa menjadi masalah, sehingga sangat penting untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir maritim.”

Badan perencanaan tertinggi China, Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC), telah memberikan persetujuan untuk pembangunan tahap pertama dari pembangkit tenaga nuklir itu. Para ahli telah diminta untuk melakukan studi-studi kelayakan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, tidak mengelaborasi  ketika ia ditanya tentang laporan tersebut pada konferensi pers rutin, Jumat.

 “Apa yang baru saja Anda sebutkan adalah sebuah laporan media. Saya belum mendengar tentang hal itu, “ katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com