Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Polisi Pengawal Petugas Polio Ditembak Mati

Kompas.com - 21/04/2016, 12:20 WIB

KARACHI, KOMPAS.com — Harian utama Pakistan, Dawn, Kamis (21/4/2016), melaporkan, tujuh polisi yang tengah mengawal petugas polio ditembak mati di dua tempat berbeda di kota Orangi, Rabu (20/4/2016) petang.

Orangi terletak di sisi barat laut Karachi.  

Merujuk laporan seorang petugas, Feroz Shah, harian terkemuka di Pakistan itu melaporkan, delapan pria bersenjata mengendarai sepeda motor melepaskan dua tembakan di dua tempat terpisah di Orangi.

“Orang-orang bersenjata pertama melepaskan tembakan kepada tiga polisi di jalan di Orangi. Semua korban tewas seketika,” katanya.

Shah menambahkan, “Kemudian mereka menembak mati lagi empat polisi, yang sedang duduk di dalam sebuah mobil polisi, tidak jauh (dari lokasi pertama).”

“Insiden pertama terjadi saat polisi sedang mengawal tim polio,” kata Shah lagi.

Ia menuturkan, “Seorang polisi turun tangan ketika delapan pria bersenjata yang mengendarai empat sepeda motor datang dan meminta nama para pekerja polio.”

Tidak berapa lama kemudian, “Sebagai tanggapan, pria-pria itu melepaskan tembakan. Meskipun polisi membalas tembakan, tetapi mereka kalah.”

“Orang-orang yang sama pula yang membunuh empat anggota polisi lainnya,” kata Shah.

Semua mayat korban di bawah ke Rumah Sakit Abbasi Shaheed. Abdul Kareem, petugas di rumah sakit itu, membenarkan ada tujuh mayat korban penembakan.

Tidak ada laporan tentang jatuhnya korban sipil di kalangan petugas polio.

Kampnye anti-polio telah dilakukan oleh kelompok Taliban sejak beberapa tahun lalu. Itu sebabnya, pemberian vaksin polio selalu dikawal polisi dan petugas paramiliter.

Milisi Islamis penentang vaksinasi mengatakan, program ini adalah persekongkolan Barat untuk memandulkan anak-anak Pakistan.

Januari lalu, 15 orang dibunuh dalam serangan bom terhadap pusat vaksinasi di Quetta, Pakistan barat daya.

Polisi menawarkan hadiah 5 juta rupee atau sekitar Rp 628 juta sebagai imbalan pemberian informasi terkait para penyerang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com