Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kim Jong Un Lebih Arogan dan Impulsif dari Ayahnya

Kompas.com - 20/04/2016, 09:36 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com -  Pemimpin muda Korea Utara, Kim Jong Un, telah tampil lebih arogan dan impulsif dari ayahnya, Kim Jong Il. Sikap seperti itu juga menyebabkan ia tidak toleran.

Program militer dan nuklir yang dipacu Jong Un juga meninggalkan sekutu dekatnya, China. Pyongyang mengecewakan dan membuat Beijing frustrasi.

Jenderal Angkatan Bersenjata AS, Vincent Brooks mengungkapkan hal itu kepada Senat di Washington DC, AS, Selasa (19/4/2016).  Ia merasa ‘tidak optimis’ dengan arah kebijakan Korut.

Brooks dipercaya  Presiden Barack Obama untuk memimpin pasukan AS di Korea Selatan. Menurut dia, Korut adalah negara yang tertutup dan dibawah kepemimpinan Jong Un sangat agresif.

Negara komunis Korut telah melakukan uji coba nuklir untuk keempat kalinya pada 6 Januari 2016. Setelahnya pada Februari menembakkan roket balistik jarak.

Keduanya bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pekan lalu, Korut kembali melakukan uji coba rudal balistik jarak menengah namun gagal.

"Dibandingkan dengan ayahnya, Kim Jong Un lebih agresif dengan meningkatkan program nuklir Korut dan mengabaikan kekhawatiran internasional," kata Brooks dalam tanggapan tertulis atas pertanyaan Komite Angkatan Bersenjata Senat AS.

Brooks juga memberikan catatan tentang ‘pembersihan dan eksekusi’ atas sejumlah pejabat senior  di Korut sejak Jong Un menggantikan ayahnya, Kim Jong Il, yang meninggal pada 2011.

Menurut Brooks, "Kita sekarang melihat potensi yang lebih besar untuk ketidakstabilan sebagai akibat dari perilaku Kim Jong Un dan tidak adanya penasihat dia bersedia untuk berkonsultasi."

Beberapa ahli mengatakan, Korut sedang bersiap melakukan uji coba nuklir kelima dalam waktu dekat, mungkin sebelum kongres partai berkuasa pada awal Mei.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com