"Itu artinya saya harus hidup dalam pengamanan maksimum dengan sebagian besar narapidana pelaku kekerasan," kata dia.
"Saya tidak mencoba kabur untuk hal lain. Saya hanya ingin kabur dari kekerasan seks yang saya alami," kata dia.
Pengalaman hidup di Boggo, diakui Mary, merupakan yang terburuk dan paling keji yang pernah dia jalani.
Mary mengaku, selama empat tahun masa penjara, tak kurang dari 2.000 kali kekerasan seksual yang dialaminya.
"Itu tindak pemerkosaan dan saya dicambuk, dihancurkan, dan saya melakukan itu untuk bertahan hidup. Namun, upaya bertahan hidup yang saya lakukan pada dasarnya cuma untuk kenikmatan narapidana lain," kata dia.
"Ini benar-benar neraka dan saya serasa mati. Inilah hukuman yang harus saya jalankan," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.