QUEENSLAND, KOMPAS.com — Kisah ini berawal ketika Mary, bukan nama sebenarnya, menginjakkan kaki di gerbang sebuah penjara di Boggo Road, Queensland, Australia.
Tak seperti kebanyakan narapidana penghuni penjara itu, Mary adalah seorang transjender. Dia harus hidup bersama dalam satu sel bersama para lelaki.
Semua mata dari balik jeruji besi memandang ke arah dia ketika pertama kali waria ini masuk menjadi orang terhukum pada awal tahun 1990-an.
Tak pernah terbayangkan, hukuman untuk kasus pencurian mobil yang dilakukannya telah membawanya ke dalam "neraka".
Baru beberapa hari dia mendekam di bui, sudah sekian kali dia mencoba mempertahankan diri dari usaha pemerkosaan para napi. Namun, semakin kuat dia menolak, semakin beringas penjahat-penjahat itu bertindak.
"Setiap kali saya berkata tidak dan mencoba menolak mereka, setiap kali itu pula mereka memaksa. Tidak hanya satu atau dua orang, mereka berkelompok," kata Mary ketika menuturkan kesaksiannya seperti di lansir laman news.com.au.
Sejak saat itulah, Mary hidup dalam ketakutan selama tahun-tahun berikutnya. "Seharusnya, saya tidak mencuri mobil yang membawa saya ke dalam penjara itu," ungkap Mary yang mengaku tak mengerti kenapa dia dijebloskan ke penjara pria.
Berdasarkan pengakuan Mary, setiap hari dia diperkosa sekali, bahkan terkadang lebih. Penderitaannya itu sempat tersiar di media, yang kemudian membuatnya dipindahkan ke sel lain.
Dia lalu menempati sel bersama para tahanan yang menunggu sidang atau mereka yang baru ditangkap. "Namun, perlindungan itu pun tetap berlaku dengan imbalan seks," katanya.
Selama masa penjaranya, Mary dilabeli sebagai narapidana berisiko. Hal ini menyusul tiga kali upaya melarikan diri yang dilakukannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.