Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Bencana Ini Mengerikan, Kehancuran di Ekuador Memilukan”

Kompas.com - 18/04/2016, 08:06 WIB

PERDENALES, KOMPAS.com -  Suasana duka menyelimut hampir seluruh tanah Ekuador ketika jumlah korban tewas terus merangkak naik menjadi 246 orang dengan 2.527 orang terluka,  Minggu (17/4/2016) petang.

“Semuanya benar-benar hancur,” kata Katrina, warga Perdenales,  kota di pesisir barat Ekuador, kepada stasiun TV Ecuavisa. “Sebagian besar bangunan telah rohoh dan ada banyak yang tewas.”

Wajah indah kota Perdenales dan kota lain di pesisir barat  Ekuador telah luluhlantak berubah menjadi tumpukan raksana puing-puing bangunan.

Ratusan warga kota berlinang air mata meratapi orang-orang terkasih yang tertimbun ronsokan bagunan dan gedung, serta tanah longsor.

Sementara regu penyelamat berusaha menjungkirbalikkan ronsokan dengan traktor untuk menemukan korban, entah hidup ataupun tewas.

Namun, jumlah peralatan berat sangat terbatas. Warga yang “putus asa terpaksa mengais dengan tangan kosong untuk mencari korban di kota-kota pesisir yang telah hancur,” Reuters melaporkan.

Gempa berkekuatan 7,8 skala Richter telah mengguncang kawasan lepas pantai Pasifik, Sabtu (16/4/2016). Guncangan dirasakan seluruh bangsa Andean berjumlah 16 juta jiwa.

Kuatnya guncangan menyebabkan kepanikan hingga sejauh Quito, ibu kota negara itu yang berada di dataran tinggi. Sebagian besar bangunan di kota itu pun roboh.

Presiden Ekuador, Rafael Correa,  bergegas pulang dari perjalanan ke Italia, Minggu malam. “Prioritas yang paling mendesak adalah menyelamatkan orang-orang balik reruntuhan (bangunan),” kicaunya di akun Twitter-nya.

"Semuanya bisa dibangun kembali, tetapi kehidupan yang hilang tidak dapat dipulihkan dan itulah yang paling menyakitkan ," kata Correa kepada radio pemerintah.

Wakil Presiden Jorge Glas mengunjungi daerah korban gempa. Ia mengatakan, 246 orang tewas dan sekitar 2.527 orang terluka.

Wilayah  pesisir yang berada dekat dengan pusat gempa menjadi yang paling parah. Salah satu kota besar di wilayah ini adalah Perdenales, kota wisata pantai yang dirimbuni banyak pohon plem.

Sebagian besar wajah kota yang indah telah berubah menjadi hamparan rongsokan bangunan. Ribuan orang meratapi orang-orang terkasih mereka karena terjepit dan tertimpah puing bangunan. Ada yang menangis sedih sambil menarik saudara dan anaknya yang telah tiada.

“Warga bingung, duduk di jalan-jalan yang hancur. Mereka menyisir puing-puing mencari orang yang dicintai atau barang-barang mereka,” demikian Reuters melaporkan.

Seorang wanita menangis setelah sesosok mayat ditarik dari reruntuhan. Penduduk mengatakan anak-anak terjebak. "Semuanya hancur.Sebagian besar bangunan telah roboh dan ada banyak yang tewas,” kata Katrina, seorang warga.

“Bencana ini mengerikan, semuanya rata seperti kardus,” kata Galo Valle (56), seorang warga Perdenales.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berkicau di Twitter, dua warga Kanada termasuk di antara korban tewas di Ekuador. “Ruang lingkup kehancuran di Ekuador memilukan,” katanya.

“Itu menghancurkan. Semua jalan retak mengangah lebar, ada dua tanah longsor,” katanya Enner Munoz (40) seorang guru di Pedernales.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com