Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Hanya Dekap Anak Saya, Ketika Atap Gedung Itu Runtuh..."

Kompas.com - 17/04/2016, 17:39 WIB

QUITO, KOMPAS.com - Adriana Villacís sedang berjalan-jalan di supermarket, bersama suami dan anaknya yang berusia empat tahun, saat gempa bumi melanda Quito di Ekuador, Sabtu kemarin.

Tak ada yang menduga, bencana datang begitu cepat dengan dampak yang begitu dahsyat.

Demikian pula dengan Adriana. Wanita berusia 40 tahun yang bekerja sebagai perawat ini, mengaku melihat jelas bagaimana bahan-bahan makanan yang ada di rak supermarket itu berjatuhan ke lantai. 

“Hal pertama yang saya pikirkan adalah melindungi anak saya. Saya pun segera mencari pintu keluar. Tapi belum lagi saya bisa melangkah, atap di tempat itu ambruk," kata dia seperti dikutip laman New York Times, Sabtu (16/4/2016).

"Saya pun hanya membatu sambil mendekap anak saya. Syukur kami tidak mengalami luka fisik. Tetapi, anak saya sepertinya mengalami syok dan dia muntah-muntah," ungkap Adriana.

Kengerian lain pun terjadi di selatan Kota Guayaquil, saat sebuah jembatan layang ambruk bersama mobil-mobil yang melintas di atasnya. Korban jiwa pun berjatuhan di sana.

Sementara itu, atap mal di Guayaquil pun runtuh dan menimpa para pengunjung. Berdasarkan laporan yang disiarkan Stasiun Televisi Among Teleamazonas, ada korban tewas akibat terjatuh dari eskalator yang ambruk di mal itu.

Di Distrik Pedernales, yang berada dekat pusat gempa, sejumlah rumah runtuh, mobil-mobil yang diparkir di sekitarnya pun hancur. 

Kemudian di Avenue Mariscal Sucre, di sebelah utara Quito, rambu-rambu jalan roboh. Hal ini menimbulkan kepanikan bagi pengemudi yang tengah melintas.

Seorang warga, Jorge Espinel, mengaku memutuskan untuk memarkirkan kendaraannya demi menghindari hantaman papan dan tiang penunjuk jalan. 

“Ini sangat parah, sungguh mengejutkan. Saya tak mampu mengucapkan dengan kata-kata bagaimana perasaan saya saat itu," ungkap Jorge. 

Di Kota Quito, guncangan gempa dilaporkan terasa hingga 40 detik. Dalam waktu sekian lama, para warga di kota itu sudah berhamburan ke jalan.

Mereka dengan jelas menyaksikan bagaimana bangunan, tiang-tiang telepon dan listrik, yang rubuh.  Aliran listrik pun seketika padam, demikian pula sambungan telepon selular yang terputus menyusul bencana ini.

Diberitakan sebelumnya, gempa bumi dengan magnitudo 7,8 mengguncang wilayah pantai tengah Ekuador. Data terakhir menyebutkan ada 77 korban tewas dan 570 lainnya terluka.

Baca: Korban Gempa di Ekuador Terus Bertambah, 77 Tewas dan 570 Luka-luka

Dampak dari gempa bahkan bisa dirasakan hingga ke Kota Quito yang berada 168 kilometer dari pusat gempa. 

Berdasarkan data the United States Geological Survey, pusat gempa berada di 25 kilometer tenggara Muisne, Ekuador.

Korban tewas dilaporkan jatuh di wilayah utara Provinsi Esmeraldas, Manabí dan Guayas, di sepanjang wilayah perbatasan dengan Kolombia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com