BERLIN, KOMPAS.com - Sebuah fakta mengejutkan terkait pelayanan kesehatan kembali mengguncang publik Kota Berlin, Jerman.
Hal ini terjadi menyusul pengakuan dari seorang perawat Jerman yang sejak Februari 2015 menjalani vonis hukuman penjara seumur hidup, karena membunuh dua orang pasien gawat darurat, dan mencoba membunuh tiga lainnya.
Seperti berita yang diwartakan Kantor Berita AFP, Rabu (13/4/2016), lelaki yang diidentifikasi hanya dengan nama Niels H (39) mengaku telah membunuh 24 pasien lainnya, dengan suntikan overdosis.
Suntikan itu diberitakan kepada pasien yang mengalami serangan jantung. Infomasi itu dipaparkan pejabat kepolisian setempat, kemarin.
Jika pengakuan Niels benar, makan dia akan menjadi pelaku pembunuhan berantai terburuk dalam sepanjang sejarah pasca parang Jerman.
Lelaki tinggi besar ini mengaku menyuntik sekitar 90 pasien dengan harapan pasien yang sekarat itu akan kembali hidup. Ketika usahanya berhasil, dia mengaku merasa sebagai penyelamat pertama, sebelum kolega lainnya bertindak.
Dia merasa bersukacita ketika berhasil mengembalikan hidup si pasien. Namun sebaliknya, dia merasa sangat terpukul ketika pasien yang hendak ditolongnya tewas.
Setelah terjadi kegagalan, dia selalu berjanji untuk mengakhiri "permainan mematikan" itu. Namun sedetik berselang niat itu kembali muncul.
Pasca pengakuan yang menggemparkan ini, aparat kepolisian dan kejaksaan menerjunkan tim forensik khusus untuk menyelidiki kematian paseian lain yang pernah ditangani Niels.
Rabu kemarin, mereka telah menggali 77 liang lahad untuk memeriksa jenazah yang pernah ditangani perawat di RS Kota Delmenhorst, yang berada di sebelah utara Kota Bremen.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan