Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Laut China Selatan, Beijing Panggil Para Diplomat G-7 untuk Dimarahi

Kompas.com - 13/04/2016, 19:06 WIB
Pascal S Bin Saju

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com – China memanggil para diplomat dari perwakilan diplomatik negara-negara anggota Kelompok Tujuh atau G-7 di Beijing, Rabu (13/4/2016).

Kementerian Luar Negeri China mengatakan, Beijing ingin mengekspresikan kemarahannya atas pernyataan kelompok itu tentang Laut China Selatan.

Forum negara-negara industri besar G-7 itu meliputi Inggris, Perancis, Kanada, AS, Jerman, Jepang, dan Italia.

“China memanggil utusan diplomatik dari negara-negara terkait,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Lu Kang, di sela-sela jumpa pers rutin, Rabu, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Pertemuan dua hari para menteri luar negeri G-7, pengelompokan yang mengecualikan China, di Hiroshima, Jepang mengeluarkan pernyataan bersama, antara lain terkait Laut China Selatan.

Forum G-7 menentang setiap tindakan koersif dan provokatif di Laut China Selatan dan Laut China Timur.

“Kami prihatin terhadap situasi di Laut China Selatan dan (Laut China) Timur dan menekankan pentingnya manajemen dan penyelesaian sengketa secara damai,” demikian pernyataan G-7, Senin (11/4/2016) di Hiroshima.

Beijing gerah atas apa yang dinilai sebagai tekanan atas kebijakannya. Setelah menyatakan kemarahan secara terbuka atas pernyataan G7 itu di media massa, Beijing memanggil para diplomat G-7 di Beijing.

Sekalipun G-7 tidak menyebut secara terbuka dan nyata tentang China dalam kecamanan mereka terkait sengketa di Laut China Selatan dan Laut China Timur, namun China merasa perlu mengekspresikan kemarahannya.

China memang menjadi pemain utama di dua perairan kaya mineral itu. Di Laut China Selatan, China terlibat sengketa teroritoral dengan Taiwan dan empat negara anggota ASEAN, yakni Vietnam, Brunei, Filipina, dan Malaysia.

Sedangkan di Laut China Timur, China terlibat sengketa atas sebuah pulau dengan Jepang. Sengketa kedua negara itu juga turut membuat Korea Selatan prihatin.

“Seorang pejabat senior sebuah negara dari negara-negara G7 menyebutkan, China perlu memperhatikan suara G7,” kata Lu mengatakan dalam komentar yang tampaknya ditujukan pada Jepang.

G7 juga mendesak “semua negara untuk menahan diri dari tindakan seperti mereklamasi pantai” dan “pembangunan pos-pos  untuk tujuan militer”.

Beijing telah membangun pulau buatan di Laut Cina Selatan. Beberapa di antaranya bahkan telah dilengkapi dengan landasan pacu pesawat yang panjangnya 3.000 meter.

“Kami percaya bahwa mereka tidak seharusnya membuat pernyataan yang relevan,” kata Lu. Ia mengatakan, G-7 “hanya mencoba untuk menghibur diri dengan mengeluarkan pernyataan seperti itu.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com