Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Afganistan Dituduh Ancam Potong Hidung Jurnalis Perempuan

Kompas.com - 13/04/2016, 17:40 WIB

KABUL, KOMPAS.com - Seorang anggota parlemen Afganistan membantah mengancam akan memotong hidung seorang jurnalis perempuan yang mewawancarainya.

Nazir Ahmad Hanafi, nama anggota parlemen itu, diduga mengancam jurnalis Isobel Yeung, dalam sebuah video Vice News yang diunggah ke dunia maya.

"Mungkin sebaiknya saya memberikan Anda kepada seorang pria Afganistan untuk memotong hidungmu," demikian kata-kata yang diduga diucapkan Hanafi.

Video yang diunggah lewat Twitter itu langsung menjadi viral dengan menerima lebih dari 4.400 retweet dan memicu kecaman dari berbagai kalangan.

Isobel Yeung mewawancarai Hanafi, yang merupakan wakil dari kota Herat di wilayah barat Afganistan, terkait penolakannya terhadap undang-undang yang melindungi perempuan dari kekerasan.

Undang-undang Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan diajukan ke parlemen Afganistan pada 2009 namun hingga kini belum disetujui karena penolakan dari anggota parlemen.

"Bagaimana jika seorang suami memperkosa istrinya, apakah itu kekerasan dalam rumah tangga? Apakah pria itu harus dihukum atau si perempuan yang harus dihukum? Bagaimana pendapat Anda?" tanya Yeung.

"Ada pandangan yang berbeda soal masalah ini antara kalian dan kami," ujar Hanafi.

Dia kemudian memotong Yeung yang berusaha mengajukan kembali dan menambahkan: "Saya kira wawancara harus dihentikan sekarang."

Sambil menoleh ke arah lain, Hanafi terdengar seperti mengatakan hendak memotong hidung sang jurnalis.

Setelah video ini menyebar, sejumlah netizen memberikan beragam tanggapan lewat media sosial.

"Yang terhormat anggota parlemen, kamu telah mempermalukan seluruh rakyat Afganistan. Semoga kau menerima kemarahan Tuhan, kau mewakili kota kuno Herat," ujar Mohammad Bashir Haidary lewat Facebook.

"Pria ini tahu bahwa wawancara ini ditonton jutaan orang di dunia dan Anda menganggap mewakili Islam? Inikah Islam?" tanya Aminullah Farahi, pengguna lain Facebook.

Namun, kepada Radio Free Europe, Hanafi membantah telah mengancam sang jurnalis perempuan dalam wawancara itu. "Saya tak mengatakan hal semacam itu dan tidak pernah berperilaku seperti itu," kata Hanafi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com