Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/04/2016, 14:00 WIB
|
EditorPascal S Bin Saju

MOSKWA, KOMPAS.com — Sekalipun dilarang sesuai kesepakatan nuklir tahun lalu, yang melibatkan enam negara besar, termasuk Rusia, Moskwa sudah mulai mengirim rudal-rudal tercanggih ke Iran.

Menurut VOA News, Senin (11/4/2016), rudal tercanggih itu untuk segmen "permukaan ke udara" S-300. Pengiriman ini bukan yang pertama, melainkan sudah pernah dilakukan sebelumnya.

Namun, yang menjadi poin penting, pengiriman terbaru itu dilakukan setelah kesepakatan nuklir tahun lalu antara enam negara besar dan Iran. Salah satu yang terlibat dalam kesepakatan itu adalah Rusia, sekutu dekat Iran.

Kantor berita Pemerintah Iran, Mehr, merujuk keterangan juru bicara Kementerian Luar Negeri, Hossein Jaber Ansari, mengatakan, Iran sudah siap mengumumkan masuknya rudal-rudal itu.

"Iran telah siap mengumumkan bahwa meskipun waktu pengiriman beberapa kali berubah, kesepakatan siap dilaksanakan," kata Ansari seperti dikutip Mehr.

"Tahap pertama dari kesepakatan telah diimplementasikan, dan proses itu akan berlanjut," tambah Ansari.

Bukan baru sekali ini Rusia mencoba untuk menjual rudal segmen "permukaan ke udara" S-300 kepada Iran. Usaha awal Rusia pada 2007 dibatalkan karena tekanan dari Israel dan Amerika Serikat karena dua negara itu prihatin dengan ambisi nuklir Iran.

Pada musim semi 2015, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan untuk mengakhiri suspensi kesepakatan. Ia menandatangani kesepakatan baru dengan Iran pada November lalu.

Iran akan menerima versi sistem rudal S-300 di bawah kesepakatan terbaru itu, yang bakal dipenuhi pada pertengahan tahun ini.

Sistem rudal "permukaan ke udara" S-300 adalah salah satu yang paling maju di dunia. Sistem ini memungkinkan rudal ditembakkan pada satu waktu untuk beragam target hingga sejauh 150 km.

Rudal S-300 mulai dibuat pada tahun 1979, selama puncak Perang Dingin. Namun, kemampuan varian ini telah ditingkatkan beberapa kali.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com