Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Giliran Cameron Terseret "Panama Papers", Ia Pun Didesak Mundur

Kompas.com - 08/04/2016, 09:59 WIB
Pascal S Bin Saju

Penulis

LONDON, KOMPAS.com — Skandal "Panama Papers" mengguncang ke banyak negara. Setelah Perdana Menteri Islandia Sigmundur David Gunnlaugsson tumbang, kini David Cameron pun didesak mundur dari jabatan Perdana Menteri Inggris karena skandal yang sama.

Seruan mundur untuk Cameron menguat setelah ia mengaku bahwa bersama istri, Samantha, terlibat dalam perusahaan ayahnya yang disebut dalam bocoran data Panama Papers, seperti dirilis International Business Times atau Ibtimes, Kamis (7/4/2016).

Meski demikian, Cameron mengakui, ia dan Samantha telah menjual sahamnya pada tahun 2010 dengan harga sekitar 30.000 pound atau setara Rp 600 juta. Cameron mengaku memiliki sekitar 5.000 unit saham di Blairmore Investment Trust.

Cameron juga membela ayahnya, Ian Donald Cameron, yang telah berpulang pada tahun 2010. Ia mengatakan, kritik terhadap ayahnya sangat tidak adil. Ian dikritik terkait dengan kepemilikan Blairmore Holdings, perusahaan offshore, yang dicurigai demi menghindari pajak.

Ian Cameron, menurut Daily Mirror, Kamis (7/4/2016), juga memiliki saham blue chip di Apple, Unilever, dan Coca Cola pada 2002-2007. Ia menerima gaji 20.000 dolar AS per tahun sebagai "penasihat".

Ketika diwawancarai editor politik ITV News, Robert Peston, Kamis (7/4/2016), Cameron menjawab, "Kami memiliki 5.000 unit di Blairmore Investment Trust dan kami menjualnya pada Januari 2010."

"Itu nilainya sekitar 30.000 paund. Saya telah membayar pajak penghasilan atas dividen," kata Cameron.

PM Inggris itu juga mengatakan kepada Preston, hari-hari ini tampaknya menjadi "beberapa hari yang sulit" karena ayahnya telah menjadi sasaran kritik dan kekayaannya dipersoalkan.

Downing Street telah mengeluarkan lima pernyataan terkait pengaturan keuangan Cameron sejak Panama Papers bocor pada Senin lalu. Salah satu juru bicara Cameron mengatakan, ia akan membuka formulir pajak penghasilannya sesegera mungkin.

Menurut Cameron, "Ada keuntungan dari (penjualan saham) itu, tetapi itu sedikit saja dibandingkan dengan penyisihan pajak keuntungan modal. Jadi, saya tidak membayar pajak keuntungan modal."

"Semuanya sejalan dengan aturan pajak yang lazim di Inggris. Saya ingin membuatnya terang benderang mungkin mengenai masa lalu tentang ini, tentang masa depan, karena terus terang saya tidak punya niat untuk menyembunyikan," katanya.

Kubu oposisi, Partai Buruh, telah meluncurkan serangkaian serangan tajam kepada PM Cameron. Anggota parlemen dari partai ini, John Mann, mendesak Cameron mundur.

Pemimpin oposisi ini, Jeremy Corbyn, mengatakan, otoritas Pendapatan dan Bea Cukai harus melakukan penyelidikan terhadap Cameron.

Anggota parlemen dari Partai Buruh lainnya, Jess Phillips, menulis, "Dosa-dosa Daddy Cameron tidak ilegal, tetapi mereka  benar-benar menjijikkan. Mereka lebih buruk daripada dosa ayahnya."

Mann menyebut PM Cameron munafik di akun Twitter-nya. "Cameron telah kurang jujur. Dia harus mengundurkan diri segera. Mundurlah sekarang hai orang munafik," kicau Mann.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com